Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mencintai Aku seperti Mencintainya
10 Desember 2022 16:02 WIB
Tulisan dari Lucy Rachmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
"Aku akan melakukan apapun buat kamu agar kamu bahagia, kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga, aku sayang kamu, dan aku mencintaimu lebih dari apa pun,” ungkap seseorang yang sedang jatuh cinta.
ADVERTISEMENT
Halo Sobat Z! Ketika mencintai seseorang, kalian pasti akan melakukan apapun untuknya dan tidak akan mengecewakannya, bukan? Apakah kalian juga mencintai diri sendiri seperti mencintainya? Bagaimana jika kalimat diatas diganti menjadi "Aku akan melakukan apapun untuk diriku, untuk kebahagiaanku, aku sayang diriku, dan aku mencintai diriku sendiri lebih dari apapun”?
Menurut Erich Fromm dalam bukunya Man for Him Self: Manusia untuk Dirinya Sendiri mengatakan bahwa hormat dan cinta pada diri sendiri tidak dapat dipisahkan dengan cinta kepada makhluk lainnya. Dapat disimpulkan bahwa sebelum mencintai orang lain, kita harus mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu yang sama besarnya seperti mencintai orang lain. Erich Fromm juga menjelaskan dalam bukunya The Art of Loving: Memaknai Hakikat Cinta bahwa jika kita hanya mencintai orang lain dan tidak mencintai diri sendiri itu berarti kita tidak dapat mencintai. Maka dari itu untuk dapat mencintai orang lain dengan sepenuh hati, maka kita harus mencintai diri kita juga.
ADVERTISEMENT
Pada masa sekarang ini, banyak remaja yang merasa insecure karena dirinya mengalami perubahan fisik atau mempunyai kelemahan yang mereka sendiri tidak bisa terima. Mereka juga mengaku bahwa untuk mencintai diri mereka ternyata tidak semudah hanya menuliskan kata self love diunggahan Instagram, bahkan tindakan dikehidupan nyata tidak sesuai dengan makna self love sebenarnya yang berarti kita menerima dan menghargai semua hal yang berkaitan dengan diri kita sendiri. Hal itu sesuai dengan pengertian self love menurut Khoshaba (2012) yaitu kondisi ketika kita dapat menghargai diri sendiri dengan cara mengapresiasi diri saat kita mampu mengambil keputusan dalam perkembangan spiritual, fisik, dan juga psikologis.
Sobat Z, kritikus terbesar dalam hidup kita ialah diri sendiri. Memberikan kritik terhadap diri sendiri memang tidak sepenuhnya salah justru terkadang kritikan itu mungkin bisa membuat kamu menjadi lebih baik dan berkembang kedepannya. Sebaliknya orang yang tidak memiliki self love cenderung akan menghukum dirinya sendiri dengan kritikan negatif yang terus-menerus timbul lalu mendominasi bahkan bisa menghancurkan diri, menjadi sulit berkembang, semakin putus asa, depresi, bahkan tak sedikit yang sampai pada titik bunuh diri karena benci terhadap diri sendiri. Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian oleh American Association of Suicidology pada tahun 2008 menyatakan dampak dari harga diri rendah dan kurangnya cinta diri ternyata meningkatkan risiko bunuh diri (Beck dkk, 2008). Mengingat betapa pentingnya rasa cinta kepada diri sendiri, yuk berjuang bersama melalui empat langkah berikut untuk menuju kepada titik self love.
ADVERTISEMENT
Aku Ini Siapa?
Jika kalian ditanya siapa dirimu, jawaban apa yang akan kalian berikan? Hmm... Beberapa di antara kalian yang membaca artikel ini pasti merasa kesulitan dan bingung mau menjawab apa, benarkan? Itu artinya kamu belum mengenal dirimu, tujuan hidupmu, personal branding mu, target lima tahun kedepan, kelebihan dan kelemahanmu, smpai pertanyaan mudah seperti makanan kesukaanmu apa saja pasti bingung menjawabnya karena kamu tidak mengenali dirimu.
Sobat Z, langkah pertama untuk menuju kepada self love ialah self awareness yaitu kesadaran diri. Pengertian self awareness menurut Goleman (1996) ialah kemampuan seseorang untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, dorongan, nilai, dan dampaknya pada orang lain serta perhatian terhadap batin, pikiran, pengalaman, termasuk emosi. Kesadaran yang dimaksud disini ialah memahami dirimu, mengetahui apa yang sedang kamu pikirkan, mengenali emosi apa yang dirasakan dan tau bagaimana cara mengolahnya, dan tidak menganiaya diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Prof Quraish Shihab dalam kanal YouTube Narasi: Menjadi Manusia Seutuhnya dengan Self Love, mengatakan "Kenali diri Anda, sebab kalau Anda tidak mengenali diri Anda, bisa jadi Anda melakukan suatu kegiatan yang justru mencelakakan Anda. Al Qur'an berkata وَمَا ظَلَمُوْنَا وَلَكِن كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ, Allah tidak menganiaya mereka namun mereka sendiri yang menganiaya dirinya". (Shihab, N. 2021, 1:10).
Dapat disimpulkan sebegitu pentingnya kita untuk mengenal diri sendiri supaya tidak salah dalam melakukan sesuatu sehingga tidak menyalahkan diri ketika tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Kamu Berharga Melebihi Apapun
Sobat Z, langkah selanjutnya ialah self worth, bahwa kamu yakin dirimu sangat berharga. Menurut Merriam Webster yang dilansir dari Positive Psychology (2018), self worth ialah “Perasaan bahwa Anda adalah orang baik yang pantas diperlakukan dengan hormat”.
ADVERTISEMENT
"Kenapa sih aku bodoh banget, itu semua salah aku, andai aja aku tidak melakukannya". Seperti itulah monolog orang yang selalu menyalahkan dirinya sendiri atas semua masalah yang terjadi. Apa kalian salah satunya?
Ketika kalian melakukan kesalahan bukan berarti dirimu sangat bodoh atau tidak berharga sama sekali. Kamu perlu melakukan penghargaan terhadap diri sendiri atas semua hal yang telah berhasil kamu lakukan tanpa perlu memikirkan apa yang dikatakan orang lain. Ingat, manusia tidak sempurna, semua manusia pasti pernah gagal. Apakah ada yang menuntut hidup sempurna? No body is perfect. Jadi, stop berpikiran bahwa dirimu tidak berguna atau sama sekali tidak berharga hidup di dunia ini.
Bersyukur atau Insecure?
Sobat Z, untuk mencapai titik self love selajutnya ialah self esteem. Self worth dan self esteem berbeda tetapi saling berhubungan. Menurut Santrock (2007), self esteem adalah hasil evaluasi kita terhadap diri sendiri, termasuk dalam penilaian terhadap sesuatu yang kita kuasai dan yang kurang kita kuasai. Singkatnya ialah seberapa besar tingkat kepercayaan diri, pencapaian diri, dan kemampuan diri untuk melakukan sesuatu.
ADVERTISEMENT
"Public speaking aku jelek, aku nggak pede, dia aja yang lebih bagus". Siapa yang sering berbicara seperti itu? Membanding-bandingkan diri dengan orang lain, apa kamu salah satunya?
Sobat Z, tidak ada salahnya membandingkan diri dengan orang lain jika itu menimbulkan dampak positif yang memotivasi kamu untuk bisa seperti orang tersebut. Tetapi jika perbandingan yang timbul terus menerus menjadi negatif, apa yang terjadi? Kamu semakin insecure bukan bersyukur! Karena itu daripada membandingkan diri dengan orang lain, lebih baik membandingkan diri sendiri dengan versi yang dulu supaya kamu lebih banyak bersyukur dan melihat seberapa besar sih progress yang telah kamu capai.
Self Care Vs Skincare
Salah satu cara untuk bisa mencapai self esteem dan self love ialah dengan self care (merawat diri). Audre Lorde mengatakan self care adalah merawat diri sendiri untuk tujuan pemeliharaan diri dan jiwa agar lebih baik dari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sobat Z, self care seringkali diartikan harus merawat diri agar menjadi cantik, bersih, dan putih. Terutama para girl yang suka sekali menghabiskan banyak uang hanya untuk berbagai macam skincare. Padahal, self care yang dimaksud bukan soal kecantikan tetapi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kesehatan pikiran, jiwa, dan raga. Hal sederhana yang bisa dilakukan diantaranya dengan beribadah, mendengarkan musik, berolahraga, istirahat yang cukup, menonton film, quality time dengan pasangan atau keluarga, dan masih banyak lagi.
Seperti quotes menarik “self care lebih penting daripada skincare” yang disampaikan oleh Ika Malika, M.Psi., Psikolog., Koordinator Pelayanan Konseling Klinik Satelit UI Makara pada Seminar Self Care di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah pada 29 November 2022. Dapat disimpulkan bahwa untuk bisa mencapai titik self love, maka kita perlu melakukan self care yang bukan hanya mementingkan tampilan wajah luar saja tetapi juga kondisi pikiran, jiwa, dan raga yang sehat.
ADVERTISEMENT
Sobat Z, mulailah kebiasaan membenci diri dengan menjadi lebih mencintai diri melalui empat langkah diatas. Kritikus terjahat memang diri sendiri tetapi janganlah merasa lemah tetapi kuat karena dikritik. Perlakukan diri sendiri dengan versi terbaik dari dirimu dan hargailah setiap perjuangan, keberhasilan, dan kegagalan karena bisa sampai pada titikmu saat ini. Tidak usah berlama-lama terjebak dalam pikiran yang negatif, bangun mindset yang lebih luas dan kamu berharga lebih dari apapun dan siapapun. Jadi, bagaimana? Siap mencintai diri sendiri seperti kamu mencintainya? Atau mencintai diri sendiri lebih dari mencintainya?
Referensi
Beck, Bhar, Brown & Ghahramanlou‐Holloway (2008). Self-Esteem and Suicide Ideation in Psychiatric Outpatients. Suicide and Life-Threatening Behavior 38.
Fromm, Erich. (2020). Man for Him Self: Manusia untuk Dirinya Sendiri. Penerj. Sushela. Yogyakarta: IRCisoD.
ADVERTISEMENT
Fromm, Erich. (2005). The Art of Loving: Memaknai Hakikat Cinta. Penerj. Andri Kristiawan. Jakarta: Gramedia.
Khoshaba, D. (2012). A seven-step prescription for self love. Psychology Today Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/get-hardy/201203/seven-step-prescription-self-love.