Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Kisah Anak Rantau
24 Mei 2021 15:42 WIB
Tulisan dari PIPI AFRIDIANI NASUTION tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada bulan Agustus tepatnya tanggal 20 tahun 2020 saya memberanikan diri untuk merantau di daerah Jakarta, melanjutkan sekolah saya tepatnya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, padahal rumah saya sangat jauh dan sulit di akses, tapi tekad saya sangat kuat untuk belajar dan melanjutkan sekolah saya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pada waktu itu saya berangkat seorang diri, karna orang tua saya tidak memiliki uang untuk mengantarkan saya ke Jakarta. Saya percaya dan saya yakin saya bisa merantau dan saya bisa sukses nantinya.
Sesampainya saya di jakarta, banyak hal yang saya rasakan mulai dari hal manis sampai hal yang menyedihkan. Tapi itu tidak menyurutkan semangat saya untuk tetap berada di jakarta walaupun saya merantau seorang diri.
Banyak hal hal yang menyedihkan yang saya temui saat saya berada di jakarta, mulai dari kerasnya hidup, bahkan di sepertiga malam saya sering meneteskan air mata. Karena merantau bukanlah hal yang mudah bagi saya. Namun saya yakin bahwa pendidikanlah yang dapat mengubah masa depan keluarga saya.
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua saya menelepon saya selalu mengatakan saya sehat, padahal di balik itu saya sering menangis karena kerasnya hidup di rantau. Saya mengatakan seperti itu karena saya juga yakin bahwa "Hidup ini sangat sederhana kita saja yang merumitkannya,dan Tuhan tidak akan membebankan sesuatu yang tak mampu dihadapi hambanya"
Kini telah memasuki tahun ke-2 saya tinggal di rantau, kelaparan, kehausan, sakit, rindu, hinaan, caci maki bukanlah persoalan besar yang sukar di hadapi. Namun pengorbanan saya tidak hanya itu, saya mengorbankan sepenuh diri saya demi sebuah cita-cita, mengorbankan masa muda untuk kehidupan di masa yang akan datang.
Nama saya Pipi Afridiani Nasution seorang anak pelosok negeri yang memberanikan diri untuk merantau, ku harap kamu yang membaca artikel ini tidak pernah takut untuk hidup sendiri, tidak pernah takut untuk berkorban diri, tidak ada kata terlambat untuk berjuang. Tingkatkan hubunganmu kepada Tuhan, sesama manusia, alam semesta dan dirimu sendiri. Berikan energi positifmu kepada lingkunganmu. Jangan pernah takut berkarya karna Kehidupanmu perlu diperjuangkan.
ADVERTISEMENT
-Pipi Afridiani Nasution