Konten dari Pengguna

Fungsi Media Sosial dalam Perspektif Filsafat Bahasa

Nugroho Widhi Pratomo
Dosen dan Peneliti
14 Februari 2023 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nugroho Widhi Pratomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Media Sosial. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Media Sosial. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi sosial masyarakat saat ini mulai terjadi banyak pergeseran kebiasaan, sehingga mengubah perilaku seseorang dalam kehidupannya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat seringkali mendewakan perkembangan teknologi, sehingga hubungan antar masyarakat didominasi dengan melakukan komunikasi secara daring.
Melihat fenomena tersebut seyogyanya kita sebagai bagian dari kelompok masyarakat senantiasa bijak dalam menyikapi perkembangan teknologi seperti saat ini.
Komunikasi dalam masyarakat yang dulunya dilakukan secara tatap muka dengan menampilkan keadaan yang sebenar-benarnya kini telah banyak berubah, semua dapat dilakukan secara online menggunakan gadget sebagai penyambung informasi tersebut.
Ilustrasi media sosial. Foto: Shutterstock
Namun, fenomena ini tidak diiringi dengan keterbukaan pemikiran yang seharusnya dimiliki masyarakat saat ini. Seringkali terjadi blunder dalam implementasinya, sehingga dibutuhkan peran akademisi untuk meluruskan hal tersebut.
Sebuah contoh kasus misalnya terjadi pada sebuah komunitas atau yang lebih populer saat ini adalah group dalam whatsapp, seringkali terjadi persoalan yang timbul karena dalam sebuah group tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak semua orang memiliki keilmuan yang mumpuni dalam mengolah kata menjadi sebuah kalimat, yang selanjutnya menjadi sebuah bahasa yang mudah dipahami dan tentunya tidak menyinggung perasaan orang lain.
Seringkali seseorang dalam suatu komunitas mencoba untuk mengkonstruksikan pikirannya dengan cara masing-masing, walaupun terkadang hal itu melanggar norma yang berlaku dalam lingkungan masyarakat.
Ilustrasi teman pria. Foto: Shutterstock
Terdapat beberapa hal yang mendasari seseorang dalam menyampaikan argumentasi di media sosial, salah satunya adalah masyarakat kita masih menganggap bahwa harta dan jabatan yang dimiliki membuat tumbuhnya kesombongan dalam diri seseorang.
Bukan hanya itu, mereka juga menganggap bahwa apa yang sedang dititipkan Tuhan saat ini karena kehebatannya semata, sehingga seringkali dalam interaksi di media sosial terjadi pembunuhan karakter pada lawan bicaranya, bahkan seringkali terbesit niat menjatuhkan seseorang yang dianggapnya rendah.
ADVERTISEMENT
Dalam perspektif filsafat, Abdul Chaer dalam bukunya yang berjudul Filsafat Bahasa menjabarkan fungsi utama bahasa dalam segala kegiatan manusia yang dijabarkan sebagai berikut:
Ilustrasi teman pria. Foto: Shutterstock
Jadi dapat dipahami bahwa bahasa secara filosofis memiliki makna yang mendalam, sehingga perlu kiranya memperhatikan akibat dari kurangnya pemahaman seseorang dalam penggunaan bahasa.
Bahasa sebagai sistem tanda yang artinya penutur mengungkapkan bahasa tidak selalu merujuk apa yang dimaksud, namun menggunakan bahasa lain dengan maksud tertentu.