Konten dari Pengguna

Pemanfaatan Ubi Jalar Ungu: Inovasi Baru dalam Sagon Bakar Tradisional

Reni Koja
Staf dosen di Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas
22 Juni 2024 12:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reni Koja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sagon merupakan produk olahan pangan berbahan baku tepung sagu, parutan kelapa dan gula yang dicampur secara merata, kemudian dicetak dan dipanggang sehingga terbentuk kue kering. Sagon bakar sebagai sebuah kudapan tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap daerah memiliki bahan baku khas dan nama yang berbeda untuk kue kering sagon bakar. Dibeberapa daerah pembuatan sagon bakar berbahan baku sagu, tepung ketan ataupun tepung beras. Sebagai salah satu warisan kuliner yang kaya akan sejarah dan budaya tradisi perkembangannya, sagon bakar sering disajikan dalam upacara adat, perayaan hari besar, ataupun sebagai oleh-oleh khas daerah. Hingga kini sagon bakar menjadi salah satu cemilan favorit yang dapat dinikmati dengan minuman kopi atau teh.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan zaman dan mengikuti tren makanan kekinian, sagon bakar juga mengalami berbagai inovasi. Inovasi ini dilakukan untuk menarik minat generasi muda dan memenuhi selera pasar konsumen yang semakin beragam. Salah satu inovasi menarik adalah pemanfaatan ubi jalar ungu dalam pembuatan kue kering sagon bakar. Ubi jalar ungu memiliki warna yang unik dan mencolok. Ubi jalar ungu mengandung zat gizi nutrisi yang tinggi. Keunggulan ubi jalar ungu sebagai pangan fungsional terutama karena mengandung antioksidan, vitamin A, vitamin C dan serat. Warna ungu yang terdapat pada umbi berasal dari pigmen antosianin yang memiliki sifat antioksidan yang berperan dalam melawan radikal bebas didalam tubuh. Melansir dari situs fatsecret Indonesia diketahui bahwa informasi nilai gizi dari ubi jalar ungu rebus per 100 gram mengandung energi (82 kkal), lemak (0,05 gr), protein (2,35 gr) dan karbohidrat (18,26 gr).
Sagon bakar ubi jalar ungu (Sumber : Dokumentasi pribadi)
Pemanfaatan ubi jalar ungu pada pembuatan kue kering seperti sagon dapat meningkatkan nilai gizi pada makanan tersebut dan menjadikannya sebagai pilihan cemilan yang lebih sehat. Konsumsi ubi jalar ungu dilaporkan juga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Diantaranya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga keseimbangan gula darah, sebagai asupan serat dan dapat mengurangi risiko kanker. Selain itu penggunaan ubi jalar ungu pada kue kering juga menambah nilai estetika penampakan produk, melalui warna alami yang berasal dari bahan. Ubi jalar ungu juga memberikan rasa manis alami dan tekstur padat yang kompak pada sagon bakar. Hal ini menciptakan peluang varian rasa dan warna yang berbeda dari sagon bakar tradisional yang sudah ada. Kombinasi dari ubi jalar ungu dengan bahan lainnya menghasilkan kue sagon bakar yang unik dan menarik. Inovasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang mencari pengalaman baru dalam menikmati kue kering sagon bakar.
ADVERTISEMENT
Ubi jalar ungu memiliki keunggulan sebagai salah satu komuditas lokal yang mudah dibudidayakan, dapat tumbuh dengan baik pada daerah kering maupun basah serta memiliki masa panen yang cepat. Dengan menggunakan ubi jalar ungu sebagai bahan pengganti ataupun subsitusi pada olahan makanan kering dapat memberikan dampak positif secara ekonomi dan berkelanjutan serta mendukung petani lokal. Pemanfaatan ubi jalar ungu dalam pembuatan kue kering adalah langkah inovatif yang menawarkan berbagai manfaat, baik dari segi nutrisi, ekonomi, maupun keberlanjutan. Dalam dunia kuliner, inovasi adalah kunci untuk terus bertahan dan menarik minat konsumen. Dengan keunggulan rasa, tekstur, dan nilai gizi yang ditawarkannya, ubi jalar ungu memiliki potensi besar untuk menjadi bahan baku favorit dalam industri kue kering khususnya pada pembuatan sagon bakar. Prospek perkembangan sagon bakar sebagai kuliner Nusantara juga sangat menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya minat masyarakat terhadap produk-produk lokal yang berkualitas, serta dukungan dari pemerintah dalam promosi kuliner tradisional. Melalui pendekatan yang tepat, ubi jalar ungu dapat memberikan warna baru dalam dunia kuliner dan menjadi pilihan cemilan sehat yang digemari oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
Oleh : Reni Koja, S.TP., M.Si
Dosen Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas