Konten dari Pengguna

SLBN Jenangan Implementasikan Kontekstualisasi P5 di Eduagrowisata Caru

Niken Sylvia Puspitasari
Dosen Universitas Darussalam Gontor
7 Oktober 2024 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Niken Sylvia Puspitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamis, 26 September 2024. Eduagrowisata Caru hari ini menerima kunjungan dari SLBN Jenangan Ponorogo dalam rangka kontekstualisasi P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) tema bangunlah jiwa raganya, topik mengenal sumber makanan.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan topik sumber makanan maka SLBN Jenangan memilih Eduagrowisata Caru sebagai objek pembelajaran karena merupakan wahana edukasi dan rekreasi yang berbasis pemberdayaan masyarakat sebagai upaya hilirisasi produk lokal dusun Caru desa Bajang kecamatan Mlarak.
Kegiatan diawali dengan pembukaan, sambutan oleh ketua tim Pengembang Eduagrowisata Unida Gontor Ustdzah Niken Sylvia Puspitasari, S.Pd., M.Si, Kepala SLBN Jenangan Bapak Dias Setiyo Prasuranto dilanjutkan penyampaian materi budidaya anggur oleh Pak Purwadi selaku ketua ACC dan perwakilan ACC mas Alqarani . Pemaparan materi dimulai dari pengenalan jenis-jenis anggur, media tanam, proses perawatan anggur, sampai panen anggur.
"Konsep eduagrowisata yang menggabungkan antara edukasi dan rekreasi ini diharapkan dapat berkembang menjadi tujuan pembelajaran luar kelas dan menjadi pusat pengembangan budidaya anggur di Ponorogo yang didukung dengan hilirisasi produk lokal desa" tutur ustdzah Niken.
ADVERTISEMENT
Bapak Dias selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran anak-anak sekaligus study tiru karena sekolah juga mengembangkan budidaya anggur sebagai salah satu aktivitas untuk para peserta didik.
Kegiatan yang melibatkan 7o lebih peserta ini terdiri dari 36 peserta didik, 7 guru, kepala sekolah dan wali siswa. Adapun peserta didik tersebut berasal dari SDLB, sebagian peserta didik SMPLB dan sebagian peserta didik SMALB dengan hambatan pendengaran ( tunarungu), hambatan intelektual (tunagrahita), dan autis. Meskipun memiliki hambatan para peserta didik ini nampak antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
Pemaparan materi budidaya anggur (Sumber : Dokumen Pribadi)
Sementara itu pak Purwadi menyampaikan bahwa kunjungan kali ini sangat berkesan karena menjadi tantangan dalam mengajar anak-anak berkebutuhan khusus dimana anak-anak ini juga memiliki hak yang sama untuk belajar sebagaimana siswa normal pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya mendapatkan materi terkait budidaya anggur, para peserta praktik langsung dalam kegiatan menyiapkan media tanam dan penanaman bibit anggur. Setelah itu semua peserta berkeliling kebun anggur untuk melihat dan memanen buah anggur. Buah anggur yang dipetik sendiri oleh para peserta dapat dibeli untuk dibawa pulang.
Praktik pembuatan media tanam (Sumber. Dokumentasi Penulisa)
Praktik menanam bibit anggur dalam planter bag (Sumber. Dokumentasi Penulis)
Tak hanya anggur, para peserta juga bisa menikmati produk olahan anggur seperti jus anggur maupun puding anggur. Selain itu peserta dapat membeli produk lokal dusun Caru mulai dari tas anyaman, sambel pecel dan aneka makanan dan minuman.
Eduagrowisata juga memberikan bantuan bibit anggur serta produk olahannya kepada SLBN Jenangan agar bibit tersebut dapat dibudidayakan di sekolah serta mengenalkan produk olahan dari anggur tersebut
Penyerahan bantuan bibit dan produk olahan anggur dari EDUAGROWISATA ke SLBN Jenangan (Sumber Dokumen Pribadi Penulis)