Konten dari Pengguna

Apa sih sebenarnya tujuan kita sekolah?

ANA WAGYINA
Saya Ana Wagyina Semester 1 dari prodi pendidikan matematika fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan hobi olahraga
20 Desember 2024 23:20 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ANA WAGYINA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Generasi AI
zoom-in-whitePerbesar
Generasi AI
ADVERTISEMENT
Pernahkah kita merenung sejenak dan bertanya, "Sebenarnya, apa sih sebenarnya tujuan kita sekolah atau belajar?" Banyak orang mungkin akan menjawab: "Supaya pintar", "Biar bisa kerja", atau bahkan, "Ya, karena disuruh orang tua." Tapi, apakah pendidikan hanya sebatas itu? Pendidikan bukan hanya tentang sekolah, ujian, atau nilai. Menurut data UNESCO (2023), pendidikan juga mencakup kemampuan seseorang untuk berpikir kritis, memahami dunia, dan beradaptasi dengan perubahan. Bahkan, kegiatan sehari-hari seperti memasak, bertani, atau berdiskusi juga merupakan bagian dari proses belajar. Sering kali kita menganggap pendidikan hanya terjadi di sekolah. Padahal, pendidikan ada di mana-mana. Misalnya, saat kita belajar menanam pohon di kebun, kita sedang belajar biologi. Saat kita membantu ibu memasak, kita belajar tentang kimia. Bahkan, saat kita belajar bekerja sama dalam tim futsal, itu juga bagian dari pendidikan-pendidikan karakter. Sistem pendidikan formal di sekolah memang penting untuk memberikan pengetahuan dasar, tetapi pendidikan informal di rumah atau komunitas juga memainkan peran besar dalam pembentukan karakter. Laporan UNICEF (2023) mencatat bahwa setiap tambahan satu tahun pendidikan dapat meningkatkan pendapatan seseorang hingga 10%. Pendidikan juga terbukti menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan harapan hidup, dan mengurangi kesenjangan sosial. Di Indonesia, menurut data BPS (2022), sekitar 3,3 juta anak usia sekolah belum bisa menikmati pendidikan dasar. Hambatan seperti lokasi terpencil, biaya, dan budaya menjadi penyebab utama. Selain itu, kesenjangan digital juga menjadi tantangan besar. Dalam laporan Bank Dunia (2023), hanya 65% pelajar di negara berkembang yang memiliki akses internet untuk pembelajaran daring. Hal ini semakin memperlebar jurang pendidikan antara yang memiliki fasilitas dan yang tidak. Coba bayangkan dunia tanpa pendidikan. Teknologi yang kita gunakan sekarang, dari ponsel hingga internet, tidak akan ada. Obat-obatan yang menyelamatkan jutaan nyawa juga tidak akan ditemukan. Pendidikan adalah sumber dari semua inovasi yang membuat hidup kita lebih baik. Lebih dari itu, pendidikan membantu kita menjadi manusia yang berpikir kritis. Dengan pendidikan, kita tidak mudah percaya hoaks, bisa memilah mana informasi yang benar, dan mana yang menyesatkan. Di era digital seperti sekarang, kemampuan ini sangat penting, bukan? Sayangnya, pendidikan masih belum bisa diakses oleh semua orang. Di beberapa daerah, ada anak-anak yang harus berjalan jauh untuk bisa sekolah. Ada juga yang tidak bisa belajar karena harus membantu keluarganya bekerja. Kita yang beruntung mendapatkan pendidikan formal harus menyadari bahwa ini adalah sebuah anugerah. Jangan sampai kita menyia-nyiakannya. Gunakan kesempatan belajar sebaik mungkin, dan kalau bisa, bantu orang lain yang belum seberuntung kita. Lalu apa yang harus kita Lakukan? 1. Belajar dengan sungguh-sungguh, Ini adalah langkah pertama untuk menghargai pendidikan. Ketika kita serius belajar, kita sedang membuka jalan untuk masa depan yang lebih baik. 2. Bagikan ilmu. Jika kita sudah paham sesuatu, jangan ragu untuk mengajarkannya pada orang lain. Ilmu akan semakin berkembang jika dibagikan. 3. Dukung pendidikan untuk semua, Bisa lewat menyumbang buku, menjadi relawan mengajar, atau sekadar menyebarkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan Seperti kata pepatah, "Belajarlah sampai ke liang lahat." Belajar tidak ada batasnya, dan pendidikan adalah investasi terbaik yang bisa kita berikan untuk diri sendiri dan dunia. Jadi, sudahkah Anda menghargai pendidikan hari ini?
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik Indonesia. (22 November 2024). Statistik Pendidikan 2024. Diakses pada 19 Desember 2024, dari https://www.bps.go.id/id/publication/2024/11/22/c20eb87371b77ee79ea1fa86/statistics-of-education-2024.html