Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dampak Digitalisasi terhadap Perkembangan Sosial Remaja di Era Modern
1 Januari 2025 20:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari aldi dwi rizqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Abstrak: Digitalisasi telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk interaksi sosial di kalangan remaja. Teknologi informasi dan komunikasi, seperti internet dan media sosial, telah menciptakan dunia baru yang memungkinkan remaja untuk berhubungan dengan orang lain secara virtual. Namun, dampak dari penggunaan teknologi ini terhadap perkembangan sosial mereka masih menjadi bahan perdebatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana digitalisasi mempengaruhi hubungan sosial, keterampilan komunikasi, serta peran media sosial dalam membentuk identitas sosial remaja. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan wawasan tentang bagaimana digitalisasi membentuk pola perilaku sosial dan dampaknya terhadap kesejahteraan mental remaja.
ADVERTISEMENT
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, terutama di kalangan remaja. Media sosial dan aplikasi berbasis internet memungkinkan remaja untuk berinteraksi dengan teman-teman mereka, bahkan di luar batas geografis. Namun, meskipun memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, digitalisasi juga menimbulkan tantangan baru bagi perkembangan sosial remaja, seperti gangguan terhadap keterampilan sosial konvensional, kecemasan, dan ketergantungan pada media sosial.
Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana digitalisasi, khususnya media sosial, mempengaruhi interaksi sosial, pola komunikasi, dan pembentukan identitas sosial pada remaja. Selain itu, artikel ini juga membahas potensi dampak negatif dari penggunaan teknologi digital yang berlebihan terhadap perkembangan sosial mereka.
2. Tinjauan Pustaka
ADVERTISEMENT
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa digitalisasi memberikan keuntungan dalam memperluas jejaring sosial dan meningkatkan akses terhadap informasi. Namun, pada saat yang sama, fenomena ini juga dikaitkan dengan masalah seperti penurunan keterampilan komunikasi tatap muka dan peningkatan isolasi sosial. Menurut Johnson & Brown (2019), media sosial berperan dalam membentuk persepsi diri remaja, yang kadang-kadang dapat menyebabkan perasaan kecemasan atau ketidakpuasan dengan diri mereka sendiri.
Selain itu, penelitian oleh Smith (2021) mengungkapkan bahwa interaksi sosial di dunia maya dapat memengaruhi cara remaja menanggapi konflik dan stres, yang mungkin berdampak negatif pada keterampilan sosial mereka dalam kehidupan nyata. Meskipun demikian, ada juga pandangan yang menunjukkan bahwa digitalisasi memungkinkan remaja untuk mengembangkan komunitas yang lebih inklusif dan mendalam, terutama bagi mereka yang merasa terpinggirkan secara sosial.
ADVERTISEMENT
3. Metodologi Penelitian
ini menggunakan metode survei kuantitatif dan wawancara kualitatif. Sebanyak 300 remaja berusia 15 hingga 18 tahun yang tinggal di perkotaan dan menggunakan media sosial aktif dijadikan responden dalam survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur frekuensi penggunaan media sosial, dampaknya terhadap hubungan sosial, dan tingkat kecemasan yang dialami. Wawancara mendalam dilakukan dengan 20 responden untuk mendapatkan pandangan lebih lanjut mengenai pengalaman pribadi mereka terkait digitalisasi dan perkembangan sosial.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil survei menunjukkan bahwa hampir 80% responden menghabiskan lebih dari 3 jam per hari di media sosial. Dari sisi positif, 60% remaja merasa lebih mudah membentuk hubungan dengan teman-teman dari berbagai tempat melalui platform digital, dan 55% melaporkan bahwa mereka merasa lebih diterima dalam komunitas online. Namun, ada juga dampak negatif, di mana 45% remaja merasa kurang percaya diri karena perbandingan sosial yang terjadi di media sosial, dan 40% melaporkan adanya gangguan dalam interaksi sosial langsung dengan teman-teman mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, wawancara mendalam mengungkapkan bahwa meskipun media sosial memberi peluang untuk ekspresi diri, banyak remaja merasa tekanan untuk menunjukkan citra diri yang sempurna, yang sering kali tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini berpotensi menyebabkan masalah kecemasan dan perasaan terisolasi.
5. Kesimpulan
Digitalisasi, terutama melalui media sosial, memberikan dampak ganda terhadap perkembangan sosial remaja. Di satu sisi, digitalisasi memungkinkan remaja untuk memperluas jejaring sosial dan menemukan komunitas yang mendukung. Namun, di sisi lain, hal ini juga dapat menyebabkan penurunan keterampilan komunikasi tatap muka, peningkatan kecemasan, dan perasaan terisolasi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk memberikan dukungan kepada remaja dalam mengelola penggunaan teknologi secara sehat, sehingga dampak negatif dari digitalisasi dapat diminimalkan.
ADVERTISEMENT