5 Fakta Bangsa Viking yang Mungkin Kamu Tak Tahu

26 Mei 2017 10:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Bangsa Viking. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bangsa Viking. (Foto: Wikimedia Commons)
Di Indonesia nama Viking identik dengan kelompok suporter klub Persib Bandung. Namun begitu sejarah dunia mencatat Viking adalah suku bangsa dari Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa penakluk.
ADVERTISEMENT
Selain dikenal sebagai penakluk atau perompak, orang-orang Viking sebenarnya berprofesi sebagai pedagang, nelayan, maupun petani ladang sebagaimana orang-orang dari suku bangsa lainnya. Namun sepak terjang sebagian orang dari bangsa mereka yang suka menjarah dan menduduki daerah-daerah membuat nama mereka begitu diingat dengan kesan garang dan menakutkan.
Sejarah mencatat bangsa Viking pernah mendatangi dan menjarah di sekitar Eropa dan Amerika Utara. Mereka juga bahkan pernah mencapai Rusia dan Konstantinopel di Turki. Penjelajahan dan penaklukan daerah-daerah lain itu mereka lakukan selama periode tahun 787 hingga 1066 Masehi. Masa-masa tersebut biasa juga disebut sebagai Abad Viking dalam periode sejarah Skandinavia.
Orang-orang Viking menjuluki diri mereka sendiri sebagai Norsemen yang berarti orang utara, merujuk pada asal daerah mereka yang memang berasal dari Skandinavia di Eropa Utara. Sampai saat ini orang-orang Skandinavia modern yang kini merujuk pada negara Swedia, Norwegia, dan Denmark, masih kerap menyebut diri mereka sebagai nordbor atau penduduk utara.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah fakta menarik mengenai nenek moyang orang Eropa Utara yang ceritanya masih terus direproduksi ke berbagai bentuk film dan buku ini. Sebagian fakta berikut bahkan berusaha mengoreksi kesan-kesan yang salah terkait bangsa Viking sebagaimana yag ditampilkan dalam film-film layar lebar terkenal,
1. Tak Memakai Helm Bertanduk
Kebanyakan film layar lebar menggambarkan bangsa Viking berperang dengan garang menggunakan helm bertanduk. Namun faktanya, kemungkinan besar kebanyakan orang Viking tidak menggunakan helm.
Jikapun mereka mengenakan helm, kemungkinan besar helm mereka berbentuk sama seperti helm tentara-tentara Eropa lainnya pada abad pertengahan (abad 5 sampai dengan 15 Masehi). Para arkeolog pernah mengabarkan, satu-satunya helm yang masih awet dari Abad Viking telah ditemukan di sebuah pemakaman pejuang Norwegia di Gjermundbu, utara Oslo, dan helm itu tidak bertandung.
ADVERTISEMENT
Kesan helm bertanduk pada bangsa Viking dibuat oleh para pelukis Eropa pada abad ke-19 untuk mendramatisasi. Penggambaran helm bertanduk itu semakit lekat pada bangsa Viking setelah banyak film Hollywood turut menggambarkan kesan demikian.
2. Kaum yang Bersih
Kesan kotor dan jorok yang dikaitkan pada bangsa Viking dalam film-film layar lebar bisa jadi keliru. Dalam penggalian beberapa situs bangsa Viking, ditemukan alat pembersih tubuh seperti seperti pengorek telinga, pisau cukur, sisir, serta tusuk gigi yang terbuat dari tanduk dan tulang hewan.
Sejarawan meyakini bangsa Viking memiliki kebiasaan yang lebih bersih dan mandi lebih sering ketimbang orang-orang Eropa lainnya pada masa itu. Mereka percaya orang-orang Viking memiliki kebiasaan yang khas, yakni mandi setidaknya seminggu sekali. Orang-orang Viking disebut senang berenang di sumber-sumber air panas alami.
ADVERTISEMENT
3. Mengubur Orang Mati di dalam Perahu
Pada tahun 2011 sebuah makam perahu di Scottish Highlands, Semenanjung Ardamurchan, Skotlandia Barat. Perahu yang berusia sekitar 1.000 tahun itu diidentifikasi sebagai makam seorang bangsa Viking yang berstatus tinggi.
Dalam makam perahu itu ditemukan berbagai barang berharga yang ditemukan seperti kapak, pedang dan tombak. Selain itu ditemukan pula dua gigi manusia yang diduga miliki orang Viking yang berjenis kelamin perempuan. Itu merupakan makam perahu Viking pertama yang pernah ditemukan di daratan Britania Raya.
Ilustrasi Bangsa Viking. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bangsa Viking. (Foto: Wikimedia Commons)
Para ahli dari Inggris yang melakukan investigasi di sana menjelaskan perahu dengan 213 keling paku telah berhasil digali dari situs tersebut. Penjelasan mengenai temuan itu telah diterbitkan dalam jurnal Antiquity.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya penemuan tersebut, teknik pemakaman bangsa Viking dalam perahu semakin terjelaskan. Teknik ini melibatkan penggunaan perahu sebagai peti mati bagi tubuh seseorang yang dikuburkan. Selain itu di dalam perahu juga disertakan benda-benda berharga di sekeliling sang mayat. Sebelumnya makam perahu bangsa Viking juga pernah ditemukan di Balladoole, Isle of Man.
4. Cairan Khusus untuk Pembakaran
Bangsa Viking yang dikenal sebagai para penjelajah dan penakluk ini disebut-sebut telah memiliki pengetahuan khusus mengenai pembakaran. Mereka menciptakan cairan khusus dengan memanfaatkan produk limbah manusia.
Mereka mengumpulkan jamur dari kulit kayu dan mendidihkannya selama beberapa hari dalam urine sebelum berubah menjadi cairan unik. Hasilnya, cairan itu dapat terbakar sehingga mereka bisa membawanya dan menyalakan api di mana saja.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Bangsa Viking (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bangsa Viking (Foto: Pixabay)
5. Hak untuk Perempuan
Gadis Viking biasanya dipaksa untuk menikah sekitar usia 12 tahun dan diberi tanggung jawab mengurus rumah tangga yang penuh dengan anak-anak. Meski terkesan patriarkis, tapi jika dibandingkan dengan perempuan bangsa lain pada masa itu, mereka menikmati berbagai macam hak mendasar.
Bangsa Viking yang dikenal gemar memperjualbelikan budak perempuan maupun laki-laki dari bangsa lain yang mereka taklukkan ini, memberi hak-hak khusus kepada kaum perempuan mereka.
Mereka memiliki hak untuk mewarisi properti, mengajukan perceraian, dan bahkan mengklaim kembali pemukiman jika pernikahan tersebut gagal. Kaum perempuan bangsa Viking memiliki hak untuk mewarisi harta, meminta cerai dan merebut kembali mahar mereka jika mereka bercerai.