Katak Beracun, Adakah di Indonesia?

3 Mei 2017 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Katak 'raksasa' dari Enrekang. (Foto: Dok. Darussalam)
Kata berukuran jumbo yang ditemukan di Enrekang, Sulawesi Selatan, telah lenyap disantap warga setempat. “Yang dimakan orang sini dengan cara digoreng. Kemarin mereka makan dengan nasi. Tapi saya tidak ikut makan,” tutur Salam, salah satu warga desa yang ikut menemukan katak tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Laboratorium Herpitologi Puslit Biologi LIPI Amir Hamidy tak mempermasalahkan katak tersebut dikonsumsi oleh warga setempat. Sebab, katak yang termasuk spesies Limnonectes gruniens itu bukanlah jenis katak yang langka atau terancam punah. Namun Amir mengharapkan katak jenis itu tidak diperjualbelikan, karena perkara jual-beli merupakan salah satu penyebab kepunahan berbagai macam jenis hewan.
Katak ‘raksasa’ dari Enrekang bukanlah merupakan jenis katak langka, tapi apakah juga bukan merupakan katak yang berbahaya? Bukankah ada jenis katak yang beracun? Apa saja katak beracun yang mungkin ada di Indonesia?
Kepada kumparan, Amir mengatakan, “Di indonesia tidak ada (katak) yang beracun mematikan untuk manusia.” (Baca juga: Persebaran Jenis Katak di Indonesia)
Ia menjelaskan katak yang beracun mematikan hanya yang ada di Amerika Selatan dari suku Dendrobatidae. Racun ada pada kelenjar racun di kulit sang katak yang didapatkan dari memangsa beberapa serangga tertentu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Aminal Diversity Web, katak dari suku atau famili Dendrobatidae biasa hidup di daerah tropis yang lembap. Mereka bisa ditemukan di Nikaragua hingga Brasil.
Katak dari suku Dendrobatidae memiliki ukuran tubuh yang kecil, yakni hanya sekitar 1 hingga 2 sentimeter. Dendrobatidae juga memiliki warna tubuh yang cerah sehingga tampak menarik.
Namun meski tubuhnya terlihat kecil dan cantik, racun pada tubuh katak ini mampu membuat pemangsanya, termasuk manusia, kehilangan nyawa. Di luar katak beracun di Amerika Selatan itu, Amir menyatakan aman-aman saja untuk mengonsumsi daging katak, termasuk semua jenis katak di Indonesia. (Simak juga: Profil Katak Mini di Indonesia)