Kelainan Lahir dengan Mata Satu Juga Terjadi pada Manusia

23 Mei 2017 12:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hewan bermata satu di Malino, Gowa. (Foto: Instagram/@makassar_info)
Peneliti LIPI, Anang Setiawan Achmadi, menyebut makhluk bermata satu yang ditemukan di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan adalah bayi kucing yang mengalami abnormalitas. Kelainan atau abnormalitas tersebut lazim disebut sebagai cyclops syndrome. “Sementara kami diskusikan kemungkinannya kucing,” ujar Anang, Selasa (23/5).
ADVERTISEMENT
Anang menyebut cyclops syndrome pernah terjadi pada beberapa makhluk hidup. Kelainan yang menyebabkan mahkluk yang bersangkutan bermata hanya satu pernah ditemukan pada sejumlah mamalia dan ikan. (Baca juga: Penjelasan Peneliti LIPI Soal Hewan Bermata Satu di Gowa, Sulsel)
Sebagai contoh, pada 2011 lalu pernah ditemukan ikan hiu bermata satu di Meksiko. Di Banten pernah juga ditemukan bayi kambing bermata satu pada tahun 2015 lalu. Belum lama ini, awal Mei 2017, bayi kambing bermata satu di wilayah Assam, India Utara membuat geger warga setempat. (Baca juga: Dipercaya Membawa Keberuntungan, Kambing Bermata Satu Gegerkan Warga)
Anang menceritakan, selain pada hewan mamalia dan ikan, pernah pula ditemukan bayi manusia bermata satu di Timur Tengah. “Kemungkinannya bisa terjadi pada semua makhluk hidup,” jelas Anang.
ADVERTISEMENT
Anang menuturkan makhluk hidup yang terlahir dengan kondisi cyclops syndrome biasanya tidak akan hidup bertahan lama. “Karena beberapa bagian tubuhnya tidak sempurna, biasanya fungsi beberapa organ tubuh jadi tidak bisa berjalan normal. Dia akan cepat mati. Tidak akan bertahan,” jelas Anang.
"Kejadian cyclops syndrome yang terjadi pada bayi manusia juga menyebabkan bayi tersebut tidak mampu bertahan lama untuk hidup," tutur Anang.
Media daring Arab Saudi pernah memberitakan, bayi dengan kondisi cyclops syndrome ditemukan di timur laut kota El Senbellawein, Mesir. Kabar yang kemudian dilansir oleh Daily Mail pada Oktober 2015 lalu menyebutkan kemungkinan penyebab bayi tersebut mengalami cyclops syndrome adalah karena sang ibu terpapar radiasi selama masa kehamilan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Sunday Express, Dr Ahmed Badruddin, yang mengawasi kondisi bayi itu di rumah sakit, mengatakan kelainan tersebut lebih sering ditemukan pada hewan. Ia menjelaskan bahwa lubang mata bayi gagal berkembang dengan baik di rahim sehingga menyebabkan kelahiran yang abnormal.
Sebelumnya pernah pula ada kabar viral pada 2013 yang menyebut adanya bayi bermata satu yang lahir di Israel. Namun kabar tersebut diralat oleh sejumlah media, termasuk oleh JewishPress.com, yang menjelaskan bayi bermata satu tersebut sebenarnya lahir di Bolivia pada 2008 lalu.
Isi jurnal berjudul "Cyclopia: An Epidemiologic Study in a Large Dataset From the International Clearinghouse of Birth Defects Surveillance and Research" yang dipublikasikan pada Oktober 2011 lalu, menyebutkan telah ditemukan 257 kelahiran bayi dengan kondisi cyclopia atau mengalami cyclops syndrome . Prevalensi cyclopia disebut terjadi pada 1 dari 100.000 kelahiran bayi.
ADVERTISEMENT