Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
NASA Bakal Umumkan Misi ‘Menyentuh Matahari’
30 Mei 2017 15:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
NASA akan mengumumkan misi penerbangan pertamanya menuju atmosfer Matahari, Rabu (31/5). Dilansir situs NASA, pengumuman itu akan disiarkan dari Auditorium Pusat Penelitian William Eckhardt di University of Chicago pada pukul 11.00 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Pengumuman itu juga akan disiarkan secara live melalui saluran televisi dan situs resmi NASA.
Solar Probe Plus, nama misi penerbangan itu, dijadwalkan akan lepas landas pada musim panas 2018 nanti. Dalam situs NASA, misi tersebut disebut-sebut sebagai misi pertama untuk mendekati bintang dan misi pertamai NASA untuk menyentuh Matahari.
Dalam rencana penerbangan misi tersebut, pesawat luar angkasa yang digunakan akan mengorbit atmosfer Matahari dan ditempatkan dengan jarak 4 juta mil dari permukaan matahari.
Tidak seperti satelit atau pesawat luar angkasa lainnya, pesawat luar angkasa tersebut bakal menghadapi panas dan radiasi Matahari. Jika terealisasi, pesawat luar angkasa itu akan menjadi pesawat pertama dalam sejarah yang pernah menghadapi misi seberbahaya itu.
ADVERTISEMENT
Dengan penjelajahan mengelilingi bagian luar asmosfer Matahari, sang pesawat luar angkasa akan melakoni pengamatan krusial yang bakal menjawab pertanyaan-pertanyaan selama sekian dekade mengenai bagaimana bintang bekerja secara hukum fisika. Sebagaimana telah diketahui bersama, Matahari adalah sebuah bintang. Wujudnya sebagai sebuah bola panas sebagian besar terdiri dari gas hidrogen.
Sebagai sebuah bintang, Matahari memiliki diameter sepanjang 864.000 mil atau sekitar 109 kali dari panjang diameter Bumi. Salah satu bintang yang ada di Galaksi Milky Way ini memiliki panas sekitar 27 juta Fahrenheit. Adapun suhu permukaannya adalah sekitar 10 ribu Fahrenheit.
Sebagai pusat tata surya, pengaruh energi Matahari mampu mencapai jarak lebih jauh dari lokasi orbit Neptunus dan Pluto, dua planet terjauh tata surya. Tanpa energi dan panas Matahari, tak akan ada kehidupan di Bumi.
ADVERTISEMENT
Jika pesawat luar angkasa yang diluncurkan nanti mampu melakukan pengamatan dengan baik, data-data pengamatan yang dihasilkan akan meningkatkan teknik prakiraan peristiwa-peristiwa cuaca luar angkasa yang dapat mempengaruhi atau berdampak pada kehidupan di Bumi.
Data-data untuk melakukan prakiraan tersebut selama ini didapat dari satelit-satelit dan para astronaut yang sudah mengudara dan mengorbit di luar angkasa. Namun belum ada satu pun yang mengudara atau mengorbit sedekat mungkin dengan Matahari.
Acara pengumuman resmi terkait misi “menyentuh Matahari” itu bakal dihadiri oleh sejumlah ilmuwan, antara lain Thomas Zurbuchen dari NASA, Nicola Fox dari Johns Hopkins University, serta Eugene Parker dan Eric Isaacs dari University of Chicago.
Tak sabar menanti kabar misi “menyentuh Matahari” tersebut? Sebelum melihat peluncurannya yang dimulai pada 31 Juli 2018 nanti, mari saksikan pengumuman resminya terlebih dulu besok.
Baca juga:
ADVERTISEMENT