Twitwar Antara Trump dan Wali Kota London Sadiq Khan

8 Juni 2017 8:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Donald Trump dan Sadiq Khan. (Foto: Jonathan Ernst and Clodagh Kilcoyne/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Sadiq Khan. (Foto: Jonathan Ernst and Clodagh Kilcoyne/Reuters)
Semua bermula dari adanya aksi teror di London Bridge dan Borough Market pada Sabtu (3/6) malam lalu. Aksi teror yang menewaskan sedikitnya 7 orang dan melukai 48 orang itu tentu saja membuat panik warga London, bahkan warga dunia.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, meski diselimuti duka, orang-orang London bertekad untuk tetap melanjutkan kehidupan mereka. Tidak ada yang perlu ditakutkan, sebagaimana kata wali kota mereka, Sadiq Khan.
Sadiq Khan yang notabene adalah seorang wali kota yang beragama Islam, menekankan kepada warga London akan perlunya ketahanan dalam menghadapi segala upaya untuk menakut-nakuti mereka.
"Kami tidak akan pernah membiarkan mereka menang, juga tidak takut," ujar Khan dalam sebuah tayangan TV pada Minggu (4/6) pagi, setelah malam sebelumnya terjadinya serangan di London.
Wali kota London yang berasal dari Partai Buruh sayap kiri itu juga menyatakan, "Orang-orang London akan melihat meningkatnya kehadiran polisi pada hari ini dan beberapa hari ke depan. Tidak ada alasan untuk khawatir."
ADVERTISEMENT
Pernyataan wali kota muslim London itu rupanya membuat gatal kepala Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Presiden AS ke-45 itu tampaknya tak bisa menahan diri untuk berkomentar. Melalui akun Twitternya, Trump menumpahkan isi kepalanya yang “sarkas” untuk menanggapi pernyataan Sadiq Khan.
“Sedikitnya 7 orang tewas dan 48 terluka akibat serangan teror dan wali kota London mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir!” tulis Trump pada Minggu (4/6).
Komentar Trump ini, selain sarkas, juga dianggap telah keluar dari konteks. Dalam ucapannya Khan bermaksud untuk menyatakan tidak ada alasan untuk khawatir bagi warga London terhadap meningkatnya kehadiran polisi di wilayah mereka, bukan terhadap terorisme secara umum.
ADVERTISEMENT
Hal itulah dinyatakan oleh juru bicara Sadiq Khan dalam suatu pernyataan pers. Seorang juru bicara dari wali kota London itu menyatakan Trump telah keluar konteks.
“(Wali kota) memiliki hal-hal yang lebih penting untuk dilakukan daripada menanggapi tweet Donald Trump yang kurang ajar yang dengan sengaja mengeluarkan konteks ucapannya," ujar sang juru bicara.
Tanggapan dari juru bicara Sadiq Khan rupanya justru semakin memancing emosi Donald Trump dan membuatnya semakin gatal untuk kembali berkomentar.
Pada Senin (5/6), lagi-lagi melalui akun Twitternya, Trump berkomentar, “Alasan menyedihkan oleh Walikota London Sadiq Khan yang harus berpikir cepat atas pernyataan "tidak ada alasan untuk khawatir"-nya. MSM bekerja keras untuk menjualnya!”
Tweet dari Donald Trump ini membuat berang Sadiq Khan. Kali ini Khan tampil dan menyatakan tanggapannya sendiri, tanpa melalui juru bicara, untuk menanggapi komentar Trump.
ADVERTISEMENT
Dalam penampilannya di sebuah acara televisi Khan secara vokal “menyerang” Donald Trump. Ia meminta Perdana Menteri Inggris, Theresa May, untuk membatalkan rencana kunjungan kenegaraan Trump akhir tahun ini.
“Beberapa orang maju dalam permusuhan dan perpecahan. Kami tidak akan membiarkan Donald Trump memecah belah komunitas kami,” ucap Khan dalam penampilannya di BCC pada Senin (5/6), tak lama setelah muncul tweet Trump yang menyebutnya pathetic alias amat menyedihkan itu.
Masih pada hari yang sama, berbicara dalam Channel 4 News, sebuah program acara milik sebuah stasiun televisi di Inggris, London Sadiq Khan mengulangi pernyataannya. Menurutnya, kunjungan kenegaraan yang dipersiapkan untuk Trump ke Inggris harus dihentikan.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak berpikir kita harus menggelar karpet merah untuk Presiden Amerika Serikat dalam situasi di mana kebijakan-kebijakannya bertentangan dengan semua hal yang kita perjuangkan," ujar Khan.
Khan menjelaskan, “Bila Anda memiliki sebuah hubungan yang spesial, itu tidak ada bedanya ketika Anda memiliki teman dekat. Anda ada bersama mereka saat masa-masa yang sulit, tapi Anda menegur mereka ketika mereka salah. Dan ada banyak hal yang salah pada Donald Trump."
Pernyataan Khan mengenai saran pembatalan kunjungan kenegaraan Trump ke Inggris sebenarnya pernah ia kemukaan pula pada Januari 2017 ini. Mungkin itu pulalah yang membuat Trump berang terhadap Khan sehingga pada momen serangan teror di London ia mencela Khan melalui akun Twitternya.
ADVERTISEMENT
Dan celaan Trump itulah yang kemudian membuat wali kota muslim London itu mengucapkan kembali akan saran tegasnya untuk membatalkan kunjungan Trump ke Inggris.
Pada Januari lalu Khan menuntut agar kunjungan kenegaraan Trump ke Inggris dibatalkan setelah Trump setelah Presiden AS itu berusaha menerapkan larangan bepergian ke AS bagi sejumlah negara berpenduduk mayoritas muslim. Khan yang juga seorang muslim menyebut kebijakan Trump itu "kejam dan memalukan".