Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengelola Keuangan Selama Pandemi Virus Corona
28 Mei 2020 19:17 WIB
Tulisan dari Uwan Urwan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jujur, begitu ada informasi soal Covid-19 yang bikin beberapa orang di Indonesia positif, pelan-pelan pekerjaanku berkurang. Gak cuma itu, ada beberapa yang dipending dan tidak ada kabar. Pemasukan yang sedemikian kecilnya dibandingkan bulan-bulan sebelumnya harus ditekan sedemikian rupa. Ya buat bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Sangat berdampak ke perekomonian
Sudah bingung kan ya, ini pandemi kok kelihatannya parah dan jumlah kasus positif terus bertambah. Kapan berakhir? Mana perekonomian makin amburadul. Aku gak sendirian, teman-teman dan hampir semua orang terkena dampaknya. Aditya Rahman Pradana yang dikenal dengan nama Dono Pradana, Stand Up Comedian, pun mengaku gak siap dengan kondisi ini.
Pandemi virus corona berdampak ke semua sektor, termasuk perekonomian
“Semua pekerjaan dipostpone dan banyak yang ketunda. Ada sih tabungan, tapi gak buat jangka panjang. Paling cukup untuk 4-5 bulan saja. Akhirnya mau tidak mau harus memaksa kita keluar dari zona nyaman jadi ngereview makanan,” kata Dono Pradana di sesi live Instagram #DiRumahAjaBarengFWD episode 4 di akun FWD Life Indonesia.
ADVERTISEMENT
Live Instagram itu ngobrolin soal Financial Talk bareng Dono Pradana dan Aidil Akbar Madjid, Financial Expert 20 Mei 2020 kemarin. #DiRumahAjaBarengFWD adalah program IG Live buat mendorong penonton merayakan hidup di tengah pandemi. Selama ramadan FWD Life memang membawa para ahli yang menyuguhkan info seputar memasak, olahraga, moms talk dan finantial literacy. Program ini dijalankan setiap minggu selama bulan ramadan. Sengaja nonton livenya yang ini karena emang perlu banget.
Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) makin bikin perekomian merunduk. Wkwk... aku sih alhamdulillah meski dalam keadaan terbatas secara keuangan, untuk urusan makan selalu diberi kecukupan. PSBB bikin orang akhirnya di rumah aja.
“Harusnya sudah bisa hemat dong. Selama PSBB gak ada uang transportasi. Mungkin buat sebagian orang, biaya transportasi dipakai buat jajan. Sama aja dong. Padahal harusnya dibatasi dengan masak sendiri di rumah,” ungkap Aidil Akbar Madjid.
ADVERTISEMENT
Tips mengelola keuangan saat pandemi
Selama live berlangsung aku mendapatkan beberapa poin penting yang perlu kulakukan biar bisa bertahan hidup berbulan-bulan selama pandemi berlangsung. Itu juga berlaku setelah pandemi usai kok.
1. Punya dana darurat
Dana darurat itu penting pake banget. Aku sudah melakukan itu. Biasanya sebagian dana masuk aku sisihkan sebagian. Ke mana saja? Ke dua rekening, sisanya aku sisihin ke investasi reksadana dan investasi emas. Nilainya gak besar sih, ya namanya juga menabung sedikit demi sedikit. Sengaja aku pecah biar kalau ada apa-apa tidak diambil sekaligus.
Beberapa kali terpaksa mencairkan dana dari sebagian atau semua tabungan dan investasi. Ya mau bagaimana lagi? Pemasukan gak ada sementara pengeluaran harus segera dilunasi. Asalkan gak ngutang kan aman. Selama pandemi, ya aku kelabakan. Aku kira bakalan baik-baik saja, ternyata jomplang. Hampir semua dana terkuras nih.
ADVERTISEMENT
2. Beli barang yang dibutuhkan saja
Selama pandemi, aku benar-benar memangkas pengeluaran, hanya memakainya untuk makan. Kalau mau jajan,selama gak pengen banget, ya tahan. Untunglah pandemi kemarin bertepatan dengan ramadan, jadi benar-benar hemat. Apalagi memang usai makan besar tidak ingin makan apa-apa lagi. Sisanya bagaimana? Odol habis terpaksa beli karena tiap hari pakai, sampo habis beli, sabun muka dan lainnya masih ditahan-tahan. Selama belum terdesak banget, gak beli. Hehe...
3. Tingkatkan gaji
Nah ini yang benar-benar harus dipikirkan. Kata Pak Aidil Akbar, kalau pengeluaran tidak bisa ditekan lagi memang sudah seharusnya meningkatkan pendapatan. Caranya dengan mendapatkan penghasilan tambahan. Hem, iya mau gak mau kudu mikirin dapet penghasilan tambahan selama pandemi. Namun di luar masa pandemi, menambah penghasilan dari pekerjaan lain itu memang perlu. Apalagi buat yang hobi nongkrong yang tentunya nongkrong butuh biaya cukup besar.
ADVERTISEMENT
4. Hemat
Sebenarnya poin ini sebagian sudah dijelaskan di atas di poin nomor dua. Hemat itu perlu yaitu dengan gak beli barang yang ga dibutuhkan dan menekan pengeluaran. Ya sudah kalau memang punya niat, ihtiarnya bisa lewat puasa senin kamis, puasa daud, atau ya memang gak lapar mata kalau ke mana-mana. Ada kok teman saya yang sengaja gak beli apa-apa kalau nongkrong dan jalan-jalan ke mall.
5. Kurangi gengsi
Biasanya nih yang bikin boros karena gengsi. Pokoknya punya barang harus branded, harus merek ini, harus itu, harus punya ini, harus beli itu, dan lain-lain. Hasilnya semua barang-barang yang dibeli kebanyakan emang buat diposting di media sosial, buat pamer saja. Padahal kan uang yang dikeluarkan untuk menebus gengsi itu bisa ditabung atau dialihkan ke investasi atau ke mana gitu.
ADVERTISEMENT
6. Punya asuransi
Ini juga penting dong. Asuransi penting kalau tiba-iba sakit gak ada dana yang keluar dari kantong pribadi. Biaya sakit biasanya cukp gede ya biarpun sakit biasa. Asuransi ada banyak macamnya baik dari pemerintah maupun swasta. Di swasta kamu bisa pilih asuransi dari FWD. Produk-produknya bisa kamu lihat lewat aplikasi FWD Max. Ada kok yang terjangkau, tergantung kebutuhanmu seperti apa.
7. Menggunakan utang sebagai penghasilan
Ada dua jenis utang, yaitu utang konsumtif dan utang produktif. Utang konsumtif ya utang yang biasa kita pakai untuk membeli barang-barang yang tujuannya untuk memuaskan hasrat kita saja. Sementara itu, utang produktif adalah utang yang kemudian dipakai untuk mendapatkan penghasilan. Misalnya membeli laptop untuk bekerja sebagai desainer atau penulis tetap di sebuah perusahaan. Laptop yang digunakan bisa untuk menghasilkan uang. Kalau bisa hindari utang yang sifatnya konsumtif dan beralihlah ke utang produktif.
ADVERTISEMENT
Penting memang mengatur keuangan
Selama sesi IG Live bareng Dono Pradana dan Aidil Akbar Madjid, aku jadi tahu kalau ternyata seorang ekspert di bidang finansial pun mengalami kekagetan perubahan di sektor ekonomi karena pandemi. Hanya saja bedanya rentang waktunya. Kaalau orang biasa kayak aku kagetnya kaget beneran karena gak ada persiapan, kalau Pak Akbar ebih siap secara finansial menghadapi pandemi ini.
Aku juga dapat info bagus nih. FWD Life mengajak membantu anak2 dari SOS Children Village untuk membantu meningkatkan kesadaran akan kondisi kelompok kurang beruntung, terutama anak-anak, selama wabah virus corona. Intinya mengajak masyarakat untuk berdonasi bagi anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua.
FWD Life juga akan mendistribusikan 20.000 Care Package buat seluruh keluarga FWD Life dan karyawan, tenaga pemasaran, sampe nasabah yang terdiri dari barang2 kesehatan dan kebersihan kayak masker, dan hand sanitizer.
ADVERTISEMENT