Konten dari Pengguna

Kunjungan Ke Rumah Sakit Hewan: Empati dalam Layanan Kesehatan Hewan

Fang Xiao Hui
Mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
30 Desember 2024 13:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fang Xiao Hui tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumah Sakit Hewan Unair (Sumber: RSHP Unair)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Sakit Hewan Unair (Sumber: RSHP Unair)
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 17 Oktober 2024, saya berkesempatan mengunjungi Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga, sebuah pengalaman yang membuka wawasan tentang peran vital empati dalam layanan kesehatan hewan. Dari resepsionis hingga ruang perawatan, saya menyaksikan bagaimana rasa peduli dan perhatian tidak hanya menyentuh hati pemilik hewan, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang mendukung kesembuhan pasien hewan.
ADVERTISEMENT
Sambutan Hangat dari Resepsionis
Ketika saya memasuki rumah sakit, suasana ramah langsung terasa. Resepsionis menyambut setiap pemilik hewan dengan senyum tulus dan sapaan hangat. Pertanyaan seperti, “Apa kabar hari ini? Bagaimana keadaan hewan kesayangan Anda?” menjadi pembuka yang membuat pemilik merasa dihargai. Salah satu momen yang saya amati adalah ketika seorang pemilik membawa kucing yang terlihat lemas. Resepsionis tidak hanya mengumpulkan informasi secara efisien, tetapi juga menenangkan pemilik yang cemas dengan nada suara yang lembut.
Kesan pertama ini mencerminkan pentingnya empati dalam menciptakan suasana yang nyaman, terutama ketika para pemilik berada dalam kondisi emosional yang rentan. Tindakan sederhana seperti mendengarkan keluhan tanpa memotong pembicaraan memberikan rasa lega yang sangat berarti.
ADVERTISEMENT
Interaksi Manusiawi di Ruang Konsultasi
Di ruang konsultasi, saya menyaksikan interaksi yang penuh perhatian antara dokter dan pemilik hewan. Dokter memulai dengan memperkenalkan diri dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Hal ini menguatkan ikatan antara pemilik dan tenaga medis, yang sangat penting dalam proses perawatan.
Saat dokter mulai memeriksa anjing yang mengalami masalah kulit, ia dengan sabar mendengarkan cerita pemilik tentang perubahan perilaku hewan tersebut. Dokter tidak terburu-buru; ia memastikan pemilik merasa didengar dan dihargai. Dalam proses ini, dokter juga memberikan edukasi dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun informatif. Misalnya, ia menjelaskan kemungkinan alergi yang menyebabkan iritasi kulit sambil memberikan tips praktis untuk mencegah kambuhnya masalah serupa di masa depan.
ADVERTISEMENT
Pendekatan ini menunjukkan bahwa empati bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk membangun kepercayaan. Ketika pemilik merasa dimengerti, mereka lebih mudah menerima diagnosis dan rencana perawatan yang ditawarkan.
Sentuhan Lembut untuk Pasien Berkaki Empat
Selain komunikasi dengan manusia, tenaga medis di rumah sakit ini juga menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap pasien hewan. Saya melihat seorang asisten dokter hewan yang menangani seekor kucing yang ketakutan. Dengan gerakan lambat dan suara pelan, ia mencoba menenangkan kucing tersebut. Ia bahkan membiarkan kucing mencium tangannya terlebih dahulu sebelum menyentuh tubuhnya.
Gestur ini mungkin tampak sederhana, tetapi sangat berarti bagi hewan yang sedang cemas. Dalam momen tersebut, saya menyadari bahwa komunikasi non-verbal adalah kunci utama dalam membangun rasa aman bagi hewan. Hal ini juga memberikan dampak positif bagi pemilik, yang merasa puas melihat hewan peliharaan mereka diperlakukan dengan kasih sayang.
ADVERTISEMENT
Transparansi dalam Proses Diagnostik
Selama kunjungan, saya juga mengamati bagaimana dokter menjelaskan langkah-langkah diagnostik kepada pemilik. Ketika seorang dokter merekomendasikan pemeriksaan darah untuk seekor kucing yang tampak lemas, ia dengan sabar menjelaskan tujuan dari tes tersebut, seperti memastikan fungsi organ vital. Pemilik diberikan waktu untuk bertanya dan memahami proses yang akan dilakukan.
Dokter menggunakan pendekatan visual untuk membantu pemilik memahami kondisi hewan mereka. Dengan menunjukkan hasil pemeriksaan pada layar monitor, ia menjelaskan area yang memerlukan perhatian khusus. Pendekatan ini memperlihatkan komitmen terhadap transparansi dan edukasi, yang membantu membangun kepercayaan antara dokter dan pemilik.
Setelah proses pemeriksaan selesai, dokter memberikan penjelasan tentang langkah perawatan berikutnya. Dalam salah satu kasus, seekor anjing yang mengalami infeksi kulit diberikan resep obat topikal dan antibiotik. Dokter menjelaskan cara pemberian obat dengan detail, bahkan menawarkan demonstrasi jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengakhiri sesi, dokter memastikan bahwa pemilik memahami sepenuhnya informasi yang diberikan. Ia juga memberikan nomor kontak yang bisa dihubungi jika ada pertanyaan atau masalah lebih lanjut. Tindakan ini memperlihatkan dedikasi dalam memastikan kesejahteraan pasien dan memberikan rasa tenang kepada pemilik.
Refleksi Pribadi
Kunjungan ini meninggalkan kesan mendalam tentang pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang layanan kesehatan hewan. Saya belajar bahwa empati adalah elemen yang menghubungkan manusia, hewan, dan profesi medis. Namun, lebih dari itu, pemahaman masyarakat tentang kesehatan hewan juga perlu ditingkatkan agar mereka lebih siap dan percaya diri dalam merawat hewan kesayangan mereka.
Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga menunjukkan bahwa layanan kesehatan yang berkualitas melibatkan perhatian terhadap kebutuhan emosional manusia dan hewan, sekaligus memberikan edukasi yang informatif dan relevan. Dengan membekali pemilik hewan dengan pengetahuan yang memadai, mereka dapat menjadi mitra yang lebih baik dalam menjaga kesehatan hewan peliharaan.
ADVERTISEMENT
Pengalaman ini mengingatkan saya bahwa edukasi adalah kunci dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap kesehatan hewan. Dengan pendekatan yang penuh empati dan edukasi, layanan kesehatan dapat menjadi sarana untuk merawat kehidupan dengan sepenuh hati sambil memberdayakan masyarakat untuk menjadi penjaga terbaik bagi hewan mereka.