Konten dari Pengguna

Warna Pink Ternyata Merupakan Warna Asli Pria

Vanessa Angelina Susanto
Pelajar SMA Citra Berkat
25 Desember 2024 10:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vanessa Angelina Susanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : AI
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : AI
ADVERTISEMENT
Kebanyakan dari kita seringkali beranggapan bahwa warna pink atau merah muda merupakan warna yang menggambarkan wanita. Hal ini dikarenakan warna tersebut memberikan kesan lemah lembut dan juga terlalu feminim bagi pemakai, sehingga masyarakat beranggapan bahwa warna pink sangat cocok untuk digunakan oleh kaum wanita. Perspektif dan kesimpulan tersebutlah yang menutup minat para pria untuk menggunakan warna pink dalam aktivitas mereka. Mereka takut dipandang aneh oleh masyarakat atau di hakimi oleh “kacamata” masyarakat. Tetapi, apakah benar warna pink hanya diciptakan untuk wanita saja?
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian, warna pink pertama kali ditemukan pada sekitar abad ke-18 dan pertama kali dikenakan oleh kaum pria. Penggunaan tersebut didasari oleh pemahaman bahwa warna pink merupakan warna yang kuat dan juga mencolok, bahkan dikatakan dapat memudahkan pria untuk memikat lawan jenis. Warna merah muda juga seringkali dikaitkan dengan warna dasarnya, yaitu warna merah yang berarti kepemimpinan dan juga ketangguhan. Sedangkan wanita, justru lebih sering mengenakan pakaian berwarna biru karena melambangkan ketenangan dan juga kesucian, seperti nuansa laut yang tenang. Tetapi, pengertian tersebut tidak menentukan bahwa masyarakat saat itu harus benar-benar menggunakannya berdasarkan gender dan memiliki sifat yang jauh lebih general terhadap gender apapun.
Namun, hal tersebut berubah pasca perang dunia kedua, dimana masyarakat mulai memisahkan dan membagi hal-hal yang terkait dengan perbedaan gender antara pria dan wanita. Puncaknya adalah pada tahun 1980, di saat gerakan femininitas kembali bangkit dan menyuarakan mengenai wanita. Hal ini membuat warna pink mulai ditujukan sebagai warna dari salah satu gender tertentu, yaitu wanita. Gerakan tersebut juga yang membuat kaum pria mulai meninggalkan warna pink sebagai warna pakaian sehari-hari mereka dan beralih menggunakan warna-warna yang jauh lebih netral. Bahkan hal tersebut masih berdampak sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
Penggunaan pakaian warna pink kembali bangkit di zaman sekarang, bersamaan dengan penyuaraan mengenai kesetaraan gender yang mulai kembali disuarakan oleh masyarakat. Bahkan banyak sekali acara fashion yang mendandani model pria mereka dengan pakaian berwarna pink dalam acara runway mereka. Banyak juga artis entertaiment pria yang mulai membebaskan diri untuk menggunakan warna pink di acara-acara televisi atau wawancara film dan lagu mereka. Aksi ini seolah menyuarakan bahwa warna pink tidak lagi merupakan icon bagi wanita saja, tetapi juga merupakan bagian icon dari pria.
Kebangkitan penggunaan warna pink oleh pria sebenarnya memberikan dampak yang positif, namun juga negatif bagi tatanan sosial masyarakat dan hal tersebut dapat disimpulkan berdasarkan bagaimana kita memandang kemunculan kembali kebebasan pria. Kemunculan tren ini juga secara tidak langsung memberikan kita pesan bahwa pria tidak selalu harus dilihat sebagai kaum yang harus maskulin atau harus sesuai dengan standar yang ditanamkan oleh masyarakat, tetapi pria juga dapat tampil jauh lebih ceria atau lemah lembut, sama seperti wanita.
ADVERTISEMENT