Konten dari Pengguna

Budaya Thrifting: Mengapa Gen Z Lebih Memilih Berbelanja Barang Bekas?

Vania Anisa
Saya mahasiswi Ilmu Komunikasi yang sedang mencoba hal baru di bidang penulisan, blogging, atau proyek kreatif. Sebagai pengalaman pertama, saya melihat ini sebagai peluang untuk mengeksplorasi potensi diri saya.
20 November 2024 17:25 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vania Anisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Thrifting, Foto: Vania Rizki Anisa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Thrifting, Foto: Vania Rizki Anisa
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kini Budaya thrifting di kalangan Gen Z terutama di kalangan Generasi Muda Indonesia telah berkembang menjadi lebih dari sekadar tren; ia kini menjadi bagian dari gaya hidup yang mempunyai makna dan nilai. Aktivitas ini menawarkan cara bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri melalui penampilan yang unik, otentik, dan tidak pasaran, khususnya dengan menemukan barang-barang vintage atau langka. Proses berburu barang thrift juga memberikan pengalaman menyenangkan yang tidak bisa ditemukan di toko konvensional , menciptakan rasa kepuasan tersendiri bagi para peminatnya.
Selain menjadi sarana ekspresi diri, thrifting juga mencerminkan tingkat kesadaran anak muda terhadap isu lingkungan. Dengan memilih barang bekas, mereka turut membantu mengurangi limbah tekstil dan memperpanjang siklus hidup pakaian, sekaligus mengambil sikap melawan dampak buruk fast fashion. Langkah ini tidak hanya ramah lingkungan, Tetapi juga mencerminkan perhatian sekaligus kontribusi mereka terhadap gerakan slow fashion yang lebih bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Dari segi finansial, thrifting adalah pilihan cerdas yang memungkinkan anak muda tampil stylish tanpa menguras dompet. Harga terjangkau memberikan mereka fleksibilitas untuk mengalokasikan dana ke kebutuhan lain tanpa mengorbankan kualitas penampilan. Bahkan, banyak barang thrift yang memiliki kualitas lebih baik dan cerita unik, sehingga memberikan nilai lebih bagi peminatnya.
Bagi generasi muda Indonesia, thrifting bukan sekadar belanja, melainkan bagian dari identitas. Aktivitas ini menggabungkan kreativitas, kepedulian terhadap lingkungan, dan kecerdasan dalam mengelola keuangan, menjadikannya simbol perubahan pandangan hidup. Thrifting merepresentasikan cara hidup di mana gaya dan nilai berkelanjutan dapat berjalan seiring berkembangnya zaman.
“Opini saya diatas adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Jurnalistik”
Penulis : Vania Rizki Anisa
Mahasiswi Ilmu Komunikasi
ADVERTISEMENT