Konten dari Pengguna

Mari Bangun Pendidikan Berkualitas di Tanah Perbatasan

Vidya Pertiwi
Diplomat Indonesia, pernah bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi. Saat ini, sedang menjadi peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri
20 Agustus 2018 21:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vidya Pertiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keinginan kuat, kesungguhan, kegigihan, dan semangat menjadi modal belajar para siswa di Rai Belu atau tanah Belu yang terletak di perbatasan Republik Indonesia dan Timor Leste.
ADVERTISEMENT
Di Kabupaten Belu, masih terdapat 70.000 siswa seperti Joni (Yohanes Ande Kala si pemanjat tiang bendera yang viral di medsos). Mereka memerlukan dukungan fasilitas pendidikan yang baik dan dorongan semangat untuk terus belajar hingga perguruan tinggi.
Para siswa di Belu memiliki potensi yang sama dengan Joni dan harus memperoleh hak pendidikan yang sama dengan anak-anak Indonesia lainnya.
Siswa-siswi SMPN 1 Atambua, Belu (Foto: Dok Pribadi)
Dalam community service yang dilakukan para diplomat Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) ke-61 Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di Atambua, Belu yaitu di SD Wirasakti, SMPN 1, SMA Katolik Suria dan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Fajar Timur, ternyata ada mutiara-mutiara yang bersinar dengan kepintaran dan kemampuannya. Sungguh membanggakan melihat siswa siswi sekolah di Atambua memiliki semangat dan gigih dalam belajar.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, di SMPN 1 Atambua, para siswa sangat antusias mendengarkan penugasan para diplomat di beberapa negara seperti India dan Aljazair. Tidak disangka, ternyata mereka juga sudah mengetahui bendera dan kebudayaannya. Pada saat ditanya mengenai kuliner khas India, seorang siswa SMPN 1 dapat menjawab dengan lantang. “Kuliner khas India adalah Ladoo”, jawab Alex siswa kelas 8A. Dalam permainan tebak bendera, sebagian besar siswa menjawab dengan benar seperti bendera Negara Maroko, 9 Negara ASEAN, India, Romania, Vatikan, Mexico, Portugal, Spanyol dan lainnya.
Suasana mengajar di SMPN 1 Atambua (Foto: Dok Pribadi)
Para siswa ingin mengetahui lebih banyak kehidupan masyarakat di negara asing dan memiliki mimpi untuk bisa ke negara seperti Korea, Jepang, Arab Saudi, Portugal dan Spanyol. Untuk mencapai mimpi ini, para siswa disarankan untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris sebagai modal awal guna dapat berinteraksi dengan kawan dari berbagai bangsa di dunia.
Bersama Siswa-Siswi Kelas 8A SMPN 1 Atambua (Foto: Dok Pribadi)
ADVERTISEMENT
Semangat dan kegigihan belajar para siswa di Belu perlu didukung oleh fasilitas pendidikan yang memadai. Pertemuan para diplomat Kemlu dengan para Kepala Sekolah se-Kabupaten Belu pada tanggal 16 Agustus 2018 menguak permasalahan bahwa sarana sekolah seperti koleksi buku dan akses internet untuk memperoleh informasi masih kurang di berbagai sekolah di kota batas negeri bagian timur ini. Padahal akses informasi penting sebagai sarana belajar mengajar para murid dan guru.
Mereka juga berharap guru dan siswa dapat memperoleh kesempatan mengikuti program pertukaran ke luar negeri untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Pertemuan dengan Kepala Sekolah di Kabupaten Belu (Foto: Dok Pribadi)
Sesuai dengan program Nawacita Presiden Joko Widodo yaitu “Membangun dari Pinggiran”, pembangunan di perbatasan kiranya dapat pula menyentuh infrastruktur pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa di batas negeri.
ADVERTISEMENT
Pembangunan manusia dan pendidikan di berbagai daerah perbatasan perlu menjadi prioritas pemerintah. Jangan tinggalkan anak-anak di wilayay perbatasan karena mereka adalah generasi penerus yang akan menjadi pemimpin bangsa kelak.
Bersama Siswa Sekolah Dasar Motabenar, Motaain Belu (Foto: Dok Pribadi)
Suatu kebanggaan dapat melihat anak-anak di tapal batas mengasah asa, merajut mimpi dan menggapai cita-cita demi kemajuan negeri. Meskipun beberapa siswa dan siswi harus berjalan berkilo-kilo untuk menuju sekolah, mereka tetap semangat mengejar bel pagi yang menggaung di sekolah.
Dengan semangat HUT RI ke-73, mari wujudkan mimpi anak-anak bangsa di tepian negeri untuk menjadi seseorang yang maju dan berguna bagi bangsa dan negara melalui dukungan penuh di bidang pendidikan.
Dirgahayu RI ke-73 dan Salam Literasi !
ADVERTISEMENT