Konten dari Pengguna

Paul Liyanto; Ikon Bangkitnya Pendidikan NTT

Vinsen Belawa Making
Kepala Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Citra Bangsa
25 Oktober 2020 9:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vinsen Belawa Making tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Refleksi HUT ke 64 Tahun)
Ir. Abraham Paul Liyanto; Senator 3 Periode Asal Daerah Pemilihan Provinsi NTT
zoom-in-whitePerbesar
Ir. Abraham Paul Liyanto; Senator 3 Periode Asal Daerah Pemilihan Provinsi NTT
Solum nati sumus non nobis. Pepatah latin ini menjadi dasar pijakan beliau dalam meniti karir baik sebagai pebisnis maupun sebagai politikus. Ir. Abraham Paul Liyanto, nama ini sangat lekat di telinga dan hati hampir seluruh masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Buktinya beliau telah tiga periode terpilih sebagai Anggota DPD atau Senator dari daerah pemilihan NTT. Selain itu beliau ternyata lebih dikenal dalam dunia Pendidikan. Pertama karena ia membidangi sektor ini di DPD dan yang lebih adalah kiprah beliau sebagai ketua Dewan Pembina Yayasan Citra Bina Insan Mandiri (CBIM) Kupang. Semua biografi lengkap beliau telah tertuang dalam beberapa buku karya RD Maksi Un Bria.
Ir. Abraham Paul Liyanto Bersama Keluarga
Pria kelahiran Rabu, 24 Oktober 1956 ini ternyata berasal dari keluarga miskin, ayahnya bekerja sebagai pegawai kecil di Pelindo, dan mereka sembilan bersaudara. Karena miskin, kakak-kakaknya tidak sekolah ke perguruan tinggi, tetapi mereka bekerja sebagai TKI di Australia dan membiayainya untuk kuliah. Satu hal lain yang membuatnya tersentak adalah kisah Nirmala Bonat. Banyaknya TKI yang hidup sengsara di negeri orang adalah cermin kegagalan dalam bidang Pendidikan.
ADVERTISEMENT
Ia meyakini untuk bisa merubah NTT dari segi ekonomi agar masyarakat bisa hidup baik, harus membangun pendidikan terlebih dahulu. Dengan pendidikan yang baik, otomatis sumber daya manusia (SDM) akan menjadi bagus. SDM ini harus ditopang juga dengan kondisi masyarakat yang sehat. Jadi pendidikan dan kesehatan bisa membawa masyarakat NTT menjadi lebih sejahtera.
Ir. Abraham Paul Liyanto dalam sebuah Wawancara Nasional
Dasar inilah yang membuat ia menginvestasikan seluruh kekuatannya untuk membangun Pendidikan di NTT dengan membuka lembaga pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi. System yang ia bangun terintegrasi dalam satu kesatuan yang harmonis. Semua dalam satu kompleks dan dijalankan secara sangat professional. Semua unit memiliki ciri khas tersendiri dan menjalankan semua proses secara baik. Tidak heran apabila mutu menjadi ciri khas dari Lembaga ini. Sebut saja TK Citra Bangsa, SDK Citra Bangsa, SMPK Citra Bangsa, SMAK Citra Bangsa dan Universitas Citra Bangsa (dulunya Stikes CHMK dan STKIP CBN) adalah potret Pendidikan modern yang terus berkembang di Nusa Tenggara Timur. Reputasi institusi Pendidikan ini tidak hanya tercermin lewat megahnya Gedung dan asrinya halaman tetapi juga proses Pendidikan yang dijalankan di dalamnya. Kekuatan KASIH yang ia miliki mampu merangkul berbagai kekuatan untuk bersama terus membangun Pendidikan di NTT dengan penuh suka cita. Kerendahan hati dan kesederhanaanya membuat semua orang betah bersamanya. Satu hal nyata yang membuat semua kami tersentak adalah bahwa hingga hari ini, ia masih menempati rumah tuanya yang sederhana tanpa merenovasi atau membuatnya megah seperti Gedung Citra Bangsa. Artinya ia benar memberikan dirinya secara utuh untuk memajukan Pendidikan di NTT. Selain itu Ia juga menjadi salah satu pelopor hadirnya L2DIKTI wilayah XV Nusat Tenggara Timur.
ADVERTISEMENT
Kontemplasi beliau telah melahirkan nilai tersendiri dalam komunitas Pendidikan. Nilai tersebut adalah KASIH. Kehidupan komunitas Citra Bangsa telah hidup berlandaskan kasih. Kasih itu adalah; Komitmen, Ahlak, Sinergitas, Inovasi, Harmonis. Masing-masing person di setiap unit punya komitmen yang kuat untuk membangun pedidikan agar semakin hari semakin baik. Mereka juga wajib punya akhlak mulia dalam melayani siswa dan mahasiswa begitupun siswa dan mahasiswa, mereka dibekali secara lebih banyak dibidang moral dan akhlak. Semua sektor bekerja dalam sinergitas yang baik. Mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Juga semua individu terus melakukan berbagai inovasi memajukan unitnya masing-masing. “Saat ini kita dalam kondisi pandemi covid 19 oleh sebab itu berbagai inovatif sangat kita perlukan terutama untuk memajukan bidang pendidikan. Terakhir semua kita harus berjalan dalam satu harmoni. Mari kita isi hidup ini dengan mencerdaskan kehidupan bangsa lewat keteladanan kita. Semua telah diberikan otoritas untuk bekerja maka bekerjalah berlandaskan kasih agar kita dapat mencapai hasil yang maksimal”. Demikian pesan beliau beberapa waktu yang lalu.
ADVERTISEMENT
Ia pribadi dengan tekad yang kuat. Lewat Yayasan CBIM ia terus mensuport bidang Teknologi Informasi sesuai perkembangan terkini. Ia terus memberikan dukungan bagi inovasi dari semua komponen, penyesuaian/penyempurnaan system Pendidikan, jaringan internet/IT dan berbagai terobosan sesuai pasar kerja. Sebagai senator ia terus membekup dari senayan sesuai regulasi tentunya. Lewat kolaborasi dan jejaring kuat yang Ia miliki, ia bertekad dapat menembus pasar internasional di era digital ini. Lulusan perguruan tinggi yang ia kelolah harus mampu terserap di pasar kerja internasional. Ini mimpi beliau yang mulai nyata terlihat (saat ini lulusan UCB banyak yang telah terserap di luar Negeri seperti; Jepang, Australia, Arab Saudi dll dengan gaji yang tinggi). Dari Pendidikan untuk sebuah hidup yang lebih sehat dan sejahtera kini mulai nampak perlahan. Solum nati sumus non nobis. Kita tidak dilahirkan hanya untuk diri kita sendiri. Mari terus berbagi agar hidup ini lebih bermakna. Terima kasih Bapak Ketua Dewan Pembina Yayasan CBIM, Senator Asal NTT , Ir. Abraham Paul Liyanto. Selamat Ulang Tahun, Tuhan memberkatimu selalu. Amin.
Acara HUT ke 64 yang dirayakan sederhana bersama yaysan CBIM dan Universitas Citra Bangsa