Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Fauna Asiatis, Mengenal Keanekaragaman Hayati Indonesia
13 Juli 2021 5:52 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:03 WIB
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Fauna Asiatis sendiri eksis akibat sebuah garis khayal terkenal bernama garis Wallace dan garis Weber. Garis-garis ini kemudian membagi wilayah keanekaragaman fauna dan flora yang ada di Indonesia.
Pengaruh garis Wallace dan Weber terhadap pembagian fauna Asiatis Indonesia
Mengutip laman oseanografi.lipi.go.id, Alfred Russel Wallace melakukan perjalanan ke Nusantara pada abad 19, tepatnya di tahun 1854-1862. Petualangannya ini ia abadikan dalam buku legendaris berjudul The Malay Archipelago. Pada setiap lokasi yang dikunjungi, Alfred Russel Wallace membuat koleksi hewan serta merekam kehidupan dan budaya masyarakat yang ada.
Lalu dalam essay berjudul On The Zoological Geography of The Malay Archipelago milik lelaki yang akrab disebut Wallace ini, ia kemudian menetapkan sebuah garis yang menjadi batas zoogeografi antara fauna Asia dan Australia bernama garis Wallace. Garis Wallace ini memanjang dari Selat Makassar sampai selat yang memisahkan antara Bali dan Lombok.
Namun tak hanya Wallace, terdapat pula garis khayal lain yang membagi persebaran fauna Indonesia bernama garis Weber yang diambil dari nama Max Weber.
ADVERTISEMENT
Max Weber merupakan pemimpin Ekspedisi Siboga di tahun 1899-1900. Garis Weber dibuat atas acuan dari ekspedisi tersebut di mana pada sebelah barat dari garis ini memiliki 50% peluang ciri fauna Asia, sementara di sisi timur dari garis memiliki lebih dari 50% ciri fauna Australia.
Fauna Asiatis di Indonesia berdasarkan garis Wallace dan Weber
Dilansir melalui laman hmgf.fmipa.ugm.ac.id, kedua garis khayal Wallace dan Weber menjadikan Indonesia sebagai batas pertemuan antara hewan Oriental dan Australis.
Pada wilayah Indonesia bagian barat, yakni dangkalan Sunda, terdapat fauna asiatis seperti gajah India, badak bercula satu, orang utan, beberapa reptil, dan jenis burung. Sedangkan di bagian tengah, terdapat hewan endemik, sementara pada bagian timur terdapat mamalia yang ada di Australia.
ADVERTISEMENT
Melalui seluruh keanekaragaman tersebut dapat diketahui bahwa Indonesia bagian barat dahulu adalah bagian dari daratan Asia, sedangkan Indonesia bagian timur dahulu merupakan bagian dari Australia.
Perbedaan Fauna Asiatis dan Australis di Indonesia
Dalam buku berjudul Geografi 2 (2009) oleh L. Iskandar, disebutkan bahwa fauna Asiatis di Indonesia sama dengan hewan yang hidup di Asia, seperti gajah, harimau, badak, dan beruang yang tersebar di Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Terdapat juga perbedaan antara fauna Asiatis dan fauna Australis antara lain:
ADVERTISEMENT
Nah itu dia informasi mengenai fauna Asiatis. Bagaimana? Semoga menambah pengetahuanmu tentang keanekaragaman hayati di Indonesia ya!
(SYA)