Modal Rp 30 ribu, Perempuan Ini Jual Putu Belanda dengan Omzet Rp 390 Juta

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
17 April 2020 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Putu Belanda. Foto: Facebook Eden Bakery Cake
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Putu Belanda. Foto: Facebook Eden Bakery Cake
ADVERTISEMENT
Siapa tak tahu Putu Smakelijk yang banyak dijual di pasaran? Kue dengan resep jadul Belanda ini banyak dipasarkan dan menjadi kesukaan di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dengan modal Rp 30 ribu di masa awal berbisnis, Umi Kulsum kini bisa melebarkan bisnis usahanya hingga beromzet Rp 390 juta setiap bulannya.
Ia juga berhasil mengembangkan banyak menu dari usaha yang berhasil membawanya ke titik kesuksesan hingga kini. Bahkan, ia sempat berkonsultasi dengan ahli kuliner profesional untuk membantunya mengembangkan bisnis ini.
Seperti apa kisah perjuangan yang dilakukan oleh wanita yang memulai bisnis kulinernya di Surabaya ini, ya?
Sama seperti pebisnis kuliner lain, semua pasti memulai dari modal yang sedikit dan berhasil memiliki omzet ratusan bahkan miliaran rupiah. Kisah yang sama dijalani oleh Umi Kulsum ketika merintis usahanya di kota Surabaya.
Umi Kulsum bermula dengan mencoba resep sendiri dan ikut dalam komunitas Pahlawan Ekonomi. Di sana ia mendapatkan banyak ilmu untuk memulai usahanya hingga kini. Awalnya, ia sempat merasa tidak percaya diri karena resep yang dibuatnya.
ADVERTISEMENT
Ia memulai dengan resep putu belanda yang merupakan hasil eksplorasi resepnya sendiri dengan modifikasi selera lokal. Berkat dukungan para temannya, wanita yang kerap disapa Eden ini bisa memulai produksi.
Ilustrasi pameran kue di Surabaya. Foto Facebook: Eden Bakery Cake
Di tahun 2013, ia berhasil mendapatkan pemesanan partai besar dari pemerintah kota Surabaya. Eden diminta untuk membuat hadiah makanan untuk para tamu kala itu.
Langkah tersebut semakin memantapkan niatnya untuk membuka gerai kue tersendiri. Tiga bulan menjadi waktu penentuannya untuk mulai berkreasi dengan rasa; mulai dari red velvet hingga daun semanggi.
Ia mengangkat dua varian tersebut karena sedang kekinian dan daun semanggi sendiri adalah tanaman khas daerahnya, Surabaya. Meskipun begitu, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui varian putu belanda.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat Eden harus bekerja ekstra untuk memasarkan produknya ini. Ia menjadi rajin untuk mengirim produknya kepada para teman-teman sebagai salah satu tips marketing.
Ilustrasi kue. Foto: Facebook Eden Bakery Cake
Setelah berhasil membuat produknya banyak dibicarakan orang, Eden mulai mengikuti aneka pameran untuk meluaskan pasar dari bisnis kuliner yang dijalaninya.
Dari sana, ia bisa mendapatkan banyak pelanggan yang mulai berpesan. Ia berhasil meyakinkan konsumen dengan produknya yang dipasarkan sebagai satu-satunya oleh-oleh khas Surabaya.
Eden juga mulai mengembangkan kreasi menu lain dalam produksinya, ia mencoba membuat boeterkoek atau lekker belanda sebagai makanan khas. Ia bisa membuat produk ini bisa tahan hingga 10 hari dalam suhu ruangan.
Setelah berhasil mendapatkan pasar, Eden mulai berbenah dalam hal kemasan. Wanita satu anak ini pernah mengganti desain kemasan untuk semkain menarik hati para pelanggan. Dan benar saja, setelah itu respon pasar menjadi semakin naik.
ADVERTISEMENT
Kini, ia berhasil memasarkan 3.000 boks setiap bulan dengan harga kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu. Alhasil, ia bisa mendapatkan omzet dari bisnis kulinernya ini sekitar Ro 390 juta perbulannya. Fantastis!
Setelah 7 tahun berjalan, ia masih mau meningkatkan bisnisnya ini dengan mengikuti pameran yang lebih banyak lagi dan melakukan peningkatan kreasi menu.
Kalau kamu bagaimana? Apakah memiliki ide untuk dijadikan bisnis kuliner baru?