Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rumah Adat Papua, Mengenal Suku Asmat yang Menghuni Rumah Jew
21 Mei 2021 5:17 WIB
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ratusan suku yang meninggali rumah adat Papua biasa hidup dan tersebar di daerah pegunungan, lembah, maupun pesisir pantai. Perbedaan letak geografis ini biasanya memicu bentuk hunian khas dari masing-masing daerah.
Salah satu suku yang sudah sangat dikenal luas akan kekayaan budayanya adalah Suku Asmat . Mereka tinggal di rumah adat yang disebut Jew. Suku Asmat biasanya memiliki pola permukiman yang mengikuti garis pantai karena hidup di pesisir pantai. Penasaran dengan fakta unik Suku Asmat lainnya?
Yuk, mengenal Suku Asmat yang menghuni rumah Jew yang merupakan salah satu rumah adat Papua berikut ini!
Sudah dikenal Dunia Sejak Tahun 1904
Melalui laman resmi Pemerintah Kabupaten Asmat, awalnya Suku Asmat ini bertemu dengan sebuah kapal yang dinahkodai oleh James Cook. Namun, karena merasa asing, ratusan laki-laki berkulit hitam yang diketahui sebagai Suku Asmat kemudian menyerang anak buah kapal yang mendarat di sebuah teluk di daerah Asmat tersebut.
ADVERTISEMENT
Lalu pada tahun 1904 kembali datang sebuah kapal bernama SS Flamingo. Awalnya kejadian yang sama seperti kapal James Cook hampir terjadi, namun ternyata diakhiri dengan jalannya sebuah komunikasi yang baik menggunakan bahasa isyarat yang menghasilkan pertukaran barang antar kedua belah pihak.
Sejak itulah banyak ekspedisi-ekspedisi yang dilakukan oleh warga negara asing untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masyarakat Asmat.
Legenda Asal Muasal Terciptanya Masyarakat Asmat
Orang-orang Asmat mempercayai diri mereka berasal dari Fumeripits, leluhur orang Asmat yang dikenal sebagai Sang Pencipta. Hal ini disimpulkan dari penemuan seorang pastor berkebangsaan Belanda bernama Pastor Zegwaard.
Fumeripits dikisahkan terdampar di sebuah pantai dengan keadaan sekarat. Namun, nyawanya diselamatkan oleh seekor burung. Dikutip dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, setelah ia terlunta dan mengembara seorang diri, Fumeripits lalu membangun sebuah rumah panjang yang saat ini dikenal dengan nama rumah Jew atau rumah bujang, kini menjadi salah satu dari rumah adat di Papua.
ADVERTISEMENT
Fumeripits juga membuat patung-patung manusia dan alat perkusi tradisional Asmat. Ketika Fumeripits bernyanyi sambil menabuh tifa, patung itu menjadi manusia sungguhan yang dipercayai sebagai asal muasal manusia Asmat.
Bagian dari Situs Warisan Budaya Dunia
Penghargaan sebagai salah satu Situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO disematkan kepada masyarakat suku Asmat pada tahun 2004 silam.
Karena merupakan umat manusia yang sangat mahir dalam melahirkan karya seni, setiap tahunnya diadakan sebuah festival ajang unjuk gigi kehebatan karya ukiran seni patung, tarian, serta banyak lagi sebagai sebuah pesta budaya. Festival ini bernama Festival Pesona Budaya Asmat.
Bagaimana? Sudah mengenal Suku Asmat yang merupakan saudara sebangsa dan setanah air kita lebih jauh? Suku yang menghuni rumah Jew yang merupakan salah satu rumah adat Papua ini ternyata menyimpan talenta dan keberanian yang luar biasa ya!
ADVERTISEMENT
(SYA)