Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Tari Topeng, Media Dakwah Asal Cirebon
15 Juli 2021 6:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tari Topeng merupakan tari tradisional asal Cirebon , Jawa Barat . Disebut dengan tari Topeng karena ketika tampil para penarinya menggunakan topeng yang memiliki karakter sesuai dengan cerita yang dibawakan.
ADVERTISEMENT
Portal Informasi Indonesia menyebutkan bahwa seiring dengan perkembangannya, cerita yang ditampilkan pada tari Topeng mulai beragam. Seni tari ini dapat dipentaskan secara solo maupun berkelompok dengan lima sampai tujuh penari.
Nama Tari Topeng
Tari Topeng asal Cirebon menurut jurnal Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Tari Topeng Cirebon Abad XV-XX (2011) milik Lasmiyati berasal dari kata tup atau tutup yang kemudian ditambah dengan suku kata eng sehingga menjadi tupeng dan kemudian berubah menjadi topeng.
Kata topeng juga berasal dari kata ping, peng, dan pung yang berarti melekat pada sesuatu dan ditekan rapat. Sementara, arti lain dari topeng adalah kedok yang bertujuan untuk membuat pemakainya menjadi pangling.
Sejarah Tari Topeng
Tari Topeng dapat ditemui di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Jawa dan Bali yang mengisahkan cerita Ramayana dan Mahabarata. Tarian ini pernah mengalami perkembangan pesat di abad ke-12 hingga ke-15 dan mengalami kemunduran setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit.
ADVERTISEMENT
Tari Topeng kembali muncul seiring dengan hadirnya kerajaan-kerajaan Islam. Kisah yang dibawakan pun bukan lagi seputar Ramayana dan Mahabarata, melainkan cerita Panji sehingga disebut dengan Wayang Topeng.
Tari Topeng kemudian dijadikan sebagai media dakwah penyebaran Islam di Cirebon. Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Sultan Cirebon bernama Syekh Syarif Hidayatullah bersama Sunan Gunung Kalijaga membawa enam kesenian, termasuk tari Topeng, ke dalam lingkungan Keraton.
Akan tetapi, kebijakan Hindia Belanda pada abad ke-17 membatasi enam kesenian tersebut di Keraton Cirebon, sehingga para seniman terpaksa pulang kampung dan mengembangkan seni topeng di daerah asal masing-masing. Nah, sejak saat itulah, tari Topeng berkembang di lingkungan masyarakat.
Jenis Tari Topeng Cirebon
Tari Topeng Cirebon memiliki lima jenis topeng yang dinamakan Panca Wanda yang berarti lima rupa. Setiap jenis topeng ini ternyata mempunyai kisah dan keunikan tersendiri yang selalu menceritakan siklus hidup seorang anak manusia yakni,
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Itulah informasi mengenai tari Topeng khas Cirebon yang telah disimak. Unik sekali ya tari tradisional yang satu ini?
(SYA)