Konten dari Pengguna

Viral! Foto Indomie Rasa Saksang Babi Makanan Khas Sumatera Utara Ternyata Hoaks

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
23 Juli 2020 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hoaks Indomie rasa saksang babi. Foto: Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Hoaks Indomie rasa saksang babi. Foto: Twitter
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Telah viral di media sosial foto varian Indomie rasa saksang babi yang diketahui merupakan makanan khas Sumatera Utara. Sontak, foto tersebut menimbulkan kehebohan di media sosial Twitter salah satunya.
ADVERTISEMENT
Diketahui foto tersebut pertama kali diunggah oleh Uly Siregar pemilik akun Twitter @sheknowshoney pada (20/7). Dalam tweet-nya tersebut Uly menuliskan "Eh, konfirmasi, dong. Ini beneran apa bercanda? Aku sudah siap-siap nangis ini..." katanya.
Tak hanya Uly, pemilik akun @tipsymerlot juga mengupload foto yang sama, kemudian ia menambahkan tulisan "Ada yang dah pernah nyoba...???"
Namun rupanya, foto tersebut merupakan hasil editan dengan latar dan warna yang mirip dengan bungkus Indomie varian soto medan. Pihak Indomie pun telah mengklarifikasi pemberitaan yang ternyata hoaks tersebut melalui akun Instagram resmi mereka. Dalam postingan klarifikasi tersebut tertulis:
"Hai Indomielovers! Kami berkomitmen bahwa seluruh produk Indomie sudah mendapatkan sertifikasi HALAL dari MUI agar aman dan halal dikonsumsi, jadi kamu ngga perlu khawatir. Kami selalu memastikan keamanan & kehalalan produk Indomie selalu terjaga, demi kenyamanan kamu,"
ADVERTISEMENT
Sebagai tambahan, saksang merupakan makanan khas Batak yang memang biasanya terbuat dari bahan utama daging babi, anjing, atau kerbau. Daging tersebut dicincang dan dimasak dengan rempah-rempah serta santan. Kemudian darah hasil menyembelih hewan tersebut juga dicampurkan sebagai penambah rasa.
Saksang dengan campuran darah orang Batak menyebutnya dengan margota; sementara yang tanpa campuran darah disebut na so margota. Makanan ini pun banyak dijajakan di tempat makan yang berada di kawasan Toba.