Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Yuk, Simak Pola Lantai Tari Jaipong Kembang Tanjung!
16 April 2021 20:15 WIB
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pola lantai Tari Jaipong tentu memiliki pola yang berbeda dari seni tari tradisional Indonesia lainya.
ADVERTISEMENT
Pola lantai dalam seni tari menurut buku yang ditulis oleh Maria Dharmangsih yang berjudul Mari Menari Bersama (2018:1-9) adalah bentuk posisi atau formasi yang bertujuan untuk memperindah pertunjukan tari.
Ada lima hal yang harus diperhatikan ketika kita berbicara mengenai pola lantai. Pertama adalah bentuknya, lalu maknanya, jumlah penari yang akan tampil, tempat pertunjukan, dan yang terakhir adalah gerak tari.
Pola lantai juga memiliki fungsi. Pola lantai mampu untuk memperkuat gerakan untuk peran dan tokoh tertentu, memberikan karakteristik pada gerak tari, dapat menyesuaikan tari sesuai ruang pertunjukan, dan dapat memperindah tarian itu sendiri.
Tari Jaipong Kembang Tanjung
Dalam jurnal Konsep Matematika pada Tari Jaipong Kembang Tanjung (2017:13-14) karya Annisa Enistoneisya dan Ana Setiani, Tari Jaipong Kembang Tanjung merupakan salah satu cabang dari Tari Jaipong.
ADVERTISEMENT
Yang menciptakan dan mengenalkan Tari Jaipong kepada masyarakat Bandung adalah H Suanda dan Gugum Gumbira, Wawan Hendrawan atau yang dikenal dengan Wawan Metro merupakan tokoh penting dalam Tari Jaipong Kembang Tanjung. Beliau merupakan murid dari Gugum Gembira.
Pola Lantai Tari Jaipong Kembang Tanjung
Dikutip dari Konsep Matematika pada Tari Jaipong Kembang Tanjung (2017:13-17), terdapat 14 pola lantai di seni tari yang menjadi icon Jawa Barat ini.
Secara garis besar, pola nomer satu sampai empat merupakan pola gerakan bukaan yang juga terdapat pola Nibakeun, Mincid Mancang, dan Pancungan pada awal gerakan.
Untuk pola nomer lima sampai empat belas, terdapat gerakan Pancungan I, II, dan III. Terdapat pula pola Mincid Kendor, Mincid Gancang, Pancungan, dan pola terakhir akan kembali kepada gerakan Bukaan I.
ADVERTISEMENT
Pola simetri dan asimetri juga digunakan dalam menari Tari Jaipong Kembang Tanjung ini. Pola simetri akan menempatkan penari pada bentuk garis dimana badan para penari pada kiri dan kanan yang berlawanan arah namun tetap sama. Untuk pola asimetri, para penari tetap membentuk garis lurus namun posisi badan antara penari yang berada di sebelah kiri dan kanan akan berlawanan.
(SYA)