Anxiety Terhadap Kesehatan dan Cara Meminimalisirnya

VIRGIE YUNITA SALSABIL
Mahasiswi Program Studi Sains Data di Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Konten dari Pengguna
2 Desember 2021 15:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari VIRGIE YUNITA SALSABIL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi anxiety. @pikisuperstar freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi anxiety. @pikisuperstar freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anxiety atau kecemasan bisa diartikan dengan reaksi alami tubuh terhadap stres atau sesuatu yang kita takuti. Hal ini sebenarnya memiliki manfaat yaitu untuk membuat kita menjadi lebih berhati-hati dan waspada. Akan tetapi, rasa cemas bisa menjadi tidak sehat jika muncul secara berlebihan lalu sulit dikendalikan atau bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Jika sudah seperti itu, kondisi ini dinamakan sebagai gangguan kecemasan.
ADVERTISEMENT
Kecemasan atau anxiety timbul dari sesuatu yang akan terjadi. Biasanya ancamannya itu tidak langsung ada di depan mata, melainkan ada di dalam pikiran yang akan kita hadapi dikemudian hari. Namun, di masa pandemi ini, ancamannya terlihat sekali di depan mata, yang pasti akan membuat kita merasakan cemas yang berlebih. Orang akan menjadi cemas karena dia tidak bisa mengendalikan hidup di situasi ketidakpastian.
Studi di berbagai negara menunjukkan bahwa gangguan kecemasan menyebabkan kelainan psikologis selama pandemi COVID-19. Banyak orang khawatir tentang kehidupan mereka selama pandemi ini. Mulai dari kekhawatiran terinfeksi COVID-19, stres akibat kematian serta kehilangan keluarga atau teman, dan kehilangan penghasilan bahkan sampai dipecat. Sementara itu, laporan media yang secara terang-terangan memberitakan tentang angka penularan COVID-19 dan kematian yang semakin hari terus bertambah, membuat rasa takut dan cemas semakin tinggi. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki kekhawatiran, sekarang menjadi khawatir bahkan depresi selama pandemi.
ADVERTISEMENT
Tanpa disadari, anxiety atau rasa cemas yang berlebihan ternyata dapat memengaruhi tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan mental maupun fisik, seperti nyeri otot, pusing, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, kesulitan tidur, sakit perut, dan lainnya. Akan tetapi, anxiety ternyata lebih memengaruhi kesehatan mental kita. Saya melihat di situs halodoc, bahwa ada banyak sekali tipe gangguan kesehatan mental yang disebabkan oleh anxiety, seperti gangguan kecemasan umum, gangguan panik, fobia, gangguan kecemasan sosial, gangguan stres pascatrauma, dan gangguan obsesif kompulsif.
Saya pernah membaca kutipan dari seorang filsuf Yunani yaitu Epictetus yang isinya, "Bukan hal atau peristiwa tertentu yang meresahkan kita, tetapi persepsi kita akan peristiwa tersebut”. Saya rasa, anxiety atau kecemasan itu biasanya berasal dari persepsi terhadap peristiwa yang tidak bisa kita kendalikan, sehingga kita diharuskan fokus pada tindakan yang bisa kita kendalikan. Di masa pandemi ini, contoh tindakan terkendali yang bisa dilakukan antara lain, berolahraga, meditasi, menggambar, mendengarkan musik, menyiram tanaman, membantu ibu memasak, membaca buku, menonton film, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Bicara tentang anxiety yang terjadi kepada orang sekitar, saya sendiri pernah merasakannya. Saya juga memiliki beberapa tips dalam menjaga kesehatan mental yang disebabkan oleh anxiety, yaitu dengan mengurangi membaca berita di media sosial yang membuat rasa cemas semakin meningkat, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, hindari konsumsi kafein secara berlebihan, memiliki waktu tidur yang cukup, menyibukkan diri dengan melakukan kegiatan positif, menghabiskan waktu dengan orang terdekat, berendam air hangat yang berfungsi untuk merelaksasikan otot kita yang tegang, dan jangan lupa untuk selalu berpikir positif karena tidak ada orang lain selain dirinya sendiri yang menciptakan rasa cemas yang dialaminya.
Anxiety itu sesuatu yang tidak bisa dihindari ketika kondisi kita penuh dengan tekanan, seperti di masa pandemi COVID-19 ini. Salah satu kunci dalam mengelola kecemasan adalah dengan melakukan penyeleksian informasi yang kita terima. Informasi juga harus berasal dari sumber yang terpercaya. Jika dirasa anxiety yang ada di dalam tubuh kita itu sulit dihadapi atau ditangani, mintalah pertolongan kepada orang terdekat yang bisa kita percaya, seperti orang tua, saudara atau bisa juga sahabat kita. Bagi yang sedang mengalami anxiety, tenanglah, karena semua kecemasan atau rasa khawatir yang ada di dalam diri kita itu tidak akan terjadi, mengalirlah seperti air dan tetap fokus dengan keadaan saat ini. Jangan mencemaskan hal yang sudah berlalu dan hal yang masih jauh di depan, semangat untuk kita semua.
ADVERTISEMENT