Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cerita Rakyat Jawa Timur, Asal Mula Telaga Ngebel Ponorogo
18 Maret 2021 19:08 WIB
Tulisan dari Lisa Ramadhanty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cerita Rakyat Jawa Timur menjadi hiburan tersendiri dalam bentuk dongeng yang dipercaya turun temurun dari nenek moyang hingga kini. Dongeng cerita rakyat yang tak kalah menariknya adalah tentang asal mula Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo. Telaga Ngebel ini terletak di kaki Gunung Wilis, di ujung barat Propinsi Jawa Timur berbatasan dengan Kabpuaten Wonogiri Jawa Tengah dari sisi jalur selatan.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Wisatawan.id yang banyak mengulas cerita rakyat dari Jawa Timur, asal mula Telaga Ngebel Ponorogo bermula dari seorang pemuda tampan, bernama Baru Klinting, putra raja yang sedang bertapa di Gunung Wilis demi meraih impiannya. Keran saking lamanya bertapa, pemuda ini berubah menjadi seekor ular raksasa yang besar dengan bentuk tubuh mirip pohon besar karena terlalu lama bertapa.
Pada suatu hari penduduk sekitar Gunung Wilis bermaksud mengadakan pesat dan berburu hewan untuk dijadikan bahan pesta. Lama tak tadap burun membuat merea lelah dan beristirahat. Salah seorang penduduk bermaksud menancapkan pisau ke pohon saat beristirahat. Betapa terkejutnya ternyata yang disangka pohon tersebut ternyata ular besar yang sedang bertapa.
Akhirnya, ular besar tersebut dibawa penduduk ke kampong dan hendak di jadikan pesat. Namun ajaib, sesampai di desa, ular tersebut berubah wujud menjadi anak kecil yang kumal. Anak itu hendak ikut berpesat di desa tersebut karena lapar. Warga tidak mengijinkan dan mengusir anak tersebut. Hanya seorang nenek bernama Nyai Latung yang bersedia memberi makan anak kecil dan kumal tersebut.
ADVERTISEMENT
Anak kecil tersebut akhirnya membuat sayembara dan menantang penduduk desa siapa saja yang bisa mencabut sapu lidi yang dia tancapkan ke tanah. Tak satupun penduduk desa yang sanggup mencabutnya. Akhirnya anak kecil tersebut mencabut sendiri sapu lidinya. Dan ajaib, bekas tancapan tanah tersebut mengeluarkan air yang terus menerus dan makin membesar hingga menenggelamkan seluruh warga desa tersebut.
Hanya Nyai Latung saja yang selamat setelah sebelumnya diminta untuk naik ke perahu oleh anak kecil tersebut. Air yang terus membesar tersebut akhirnya membentuk sebuah telaga. Penduduk Kaki Gunung Wilis, kini dikenal sebagai Kabupaten Ponorogo menyebut telaga tersebut sebagai Telaga Ngebel yang artinya telaga yang mengeluarkan bau yang menyengat.
Telaga Ngebel Ponorogo kini menjadi ikon wisata andalan kabupaten di ujung barat Propinsi Jawa Timur tersebut. Suasana yang asri dan sejuk bisa jadi solusi melepas lelah di saat hari libur tiba. Sembari menikmati indahnya pemandangan alam disana, taka da salahnya pengunjung memahami sejarah asal mula Telaga Ngebel Ponorogo dalam rangkaian dongeng cerita rakyat Jawa Timur yang melegenda.
ADVERTISEMENT
Sejarah Kabupaten Ponorogo sendiri selain erat kaitannya dengan Telaga Ngebel juga tak lepas dari legenda Batoro Katong, pendiri kabupaten Ponorogo yang melakukan syair agama Islam di kawasan kaki Gunung Wilis tersebut. Batoro Katong pernah menyucikan diri di pancuran air di dekat Telaga Ngebel yang dikenal dengan nama Kucur Batoro dalam legenda cerita rakyat dari Jawa Timur.