Konten dari Pengguna

Dampak Pandemi terhadap Sektor Ekonomi Kota Banjar

Lisa Ramadhanty
Univ. Mercu Buana 2019
21 Agustus 2020 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lisa Ramadhanty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dampak Pandemi terhadap Sektor Ekonomi Kota Banjar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sebagai kota yang berada di paling ujung timur provinsi Jawa Barat, kota Banjar memiliki berbagai macam produk ekonomi yang cukup menonjol. Berbagai produk yang dihasilkan masyarakat kota Banjar ini banyak diserap di berbagai wilayah, baik di kota Banjar sendiri, maupun di kota lain. Bahkan ada juga produk-produk dari kota Banjar yang dijual ke pasar Internasional.
ADVERTISEMENT
Laju Pertumbuhan Kota Banjar
Kota Banjar yang berada di ujung timur provinsi Jawa Barat memiliki komoditas utama berupa pertanian. Lahan pertanian yang subur dan ditunjang dengan irigasi yang baik membuat pertanian di kota Banjar menjadi salah satu sektor yang mendukung perekonomian masyarakatnya. Dalam kurun beberapa waktu terakhir, sektor pertanian kota Banjar terus tumbuh dengan sangat baik.
Perkembangan perekonomian kota Banjar semakin meningkat setelah adanya Banjar Waterpark (BWP). Banjar Waterpark menjadi sebuah wahana permainan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, baik masyarakat kota Banjar maupun dari daerah lain di sekitarnya. Hal ini kemudian turut meningkatkan pertumbuhan perekonomian melalui berbagai sektor seperti perdagangan dan pariwisata.
Pertumbuhan perekonomian kota Banjar cenderung stabil dan terkendali. Hal ini dipandang kurang baik dari segi perekonomian karena akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi, terutama dari kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Pemerintah Kota Banjar harus berpikir dengan cepat untuk menentukan berbagai kebijakan dan menarik investasi agar perekonomian kota Banjar melejit.
ADVERTISEMENT
Dampak Pandemi terhadap Perekonomian Kota Banjar
Di tengah kondisi ekonomi kota Banjar yang cenderung tenang ini, pemerintah Kota Banjar mulai terancam dengan adanya pandemi. Adanya pandemi yang mempengaruhi seluruh dunia juga turut berimbas pada lesunya perekonomian di kota Banjar. Buktinya, pada bulan April lalu, mulai banyak dampak ekonomi yang muncul mulai dari pengangguran dan lesunya transaksi jual beli di pasar.
Dampak pandemi juga dirasakan oleh pelaku seni tradisional kota Banjar. Menurut salah satu pegiat seni tradisional kota Banjar mengatakan, terjadi penurunan intensitas pentas sejak bulan Februari. Ini juga diakibatkan karena kondisi perekonomian di kota Banjar yang sedang anjlok perkara pandemi. Pendapatan para pegiat seni ini menurun cukup drastis.
Menuju AKB, Pemkot Banjar Aktifkan Sektor Ekonomi
ADVERTISEMENT
Pemkot Banjar tidak ingin berlarut-larut dalam masa pandemi ini yang akan mengancam sektor ekonomi masyarakatnya. Menuju adaptasi kebiasaan baru (AKB), Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat kembali mengaktifkan sektor ekonomi. Hal itu termasuk aktivitas di skala kecil seperti pedagang kaki lima.
Dilansir dari harapanrakyat.com, Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesih menyebutkan, para pelaku usaha di kota Banjar sudah bisa kembali beroperasi untuk meningkatkan produktivitas di sektor ekonomi. Hal tersebut disampaikan bertepatan dengan pembukaan kembali sektor ekonomi pemerintah kota Banjar bersama dengan segenap jajaran.
Sektor ekonomi yang mulai dibuka di antaranya pedagang kaki lima, pasar tradisional, hingga swalayan dan toko modern. Dalam pelaksanaannya nanti, pemerintah Kota Banjar mengharapkan partisipasi aktif para pelaku usaha untuk mendisiplinkan masyarakat. Pelaku usaha wajib turut aktif mendisiplinkan masyarakat untuk patuh pada aturan dan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Pembukaan sektor ekonomi di kota Banjar ini sangat penting untuk kembali meningkatkan produktivitas warganya. Namun, pemerintah kota Banjar senantiasa mengingatkan agar baik pelaku usaha maupun masyarakat umum untuk tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan. Teknis pelaksanaan pembukaan sektor ekonomi di kota Banjar akan diatur sedemikian rupa agar masyarakat maupun pelaku usaha. Bersama-sama tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan.