Mantan Presenter TV & Model, Maya Lynn Teguh Dengan Bisnis Bilik Sterilisasi

Lisa Ramadhanty
Univ. Mercu Buana 2019
Konten dari Pengguna
19 Januari 2021 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lisa Ramadhanty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Maya Lynn berpose di depan Sterilisasi Ozone De Chamber. Doc. Lisa Ramadhanty
zoom-in-whitePerbesar
Maya Lynn berpose di depan Sterilisasi Ozone De Chamber. Doc. Lisa Ramadhanty
ADVERTISEMENT
Pesona Maya Lynn sebagai mantan presenter TV & model tidak bisa terbendung. Paras yang elok tidak menghentikan dara usia 26 tahun ini mengenyam pendidikan di Universitas Pelita Harapan (UPH) dan sudah menyelesaikan Magister Hukum Bisnis. Dengan segala aktivitasnya sebagai pengusaha, ia terbilang peduli dengan pendidikan. Pemilik usaha bilik sterilisasi ini sedang melakukan persiapan untuk melanjutkan studi MBA dengan target di kampus Harvard, Oxford dan INSEAD.
ADVERTISEMENT
Maya termotivasi memulai usaha yang diberi nama Sterilisasi Ozone De Chamber sejak bulan Mei tahun lalu. Ia bersama partner usahanya, Yudi Hartoyo, menginisiasi produk yang begitu penting di masa pandemi seperti sekarang. Terlebih di masa transisi, banyak perusahaan yang memberi izin para pekerjanya masuk secara bergantian. Adapun di masa normal baru, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan wajib menerapkan protokol kesehatan.
Bilik sterilisasi Maya mempunyai keunikan dari segi produk. Setelah lima tahun bergerak di dunia desain interior, Maya dan tim merancang bilik sterilisasi dalam bentuk yang beragam. Menurutnya, tampilan bilik sengaja dibuat elegan agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pemakaian. Klien Maya kebanyakan berasal dari pihak wedding organizer, pengelola gedung hingga ke pejabat publik.
ADVERTISEMENT
Uniknya, bilik sterilisasi ini terbilang ramah lingkungan. Tidak mengandung racun dan residu berbahaya. Alat ini juga bisa disewakan secara harian. Para penggunanya hanya perlu mengisi ulang dengan air mineral. Pengguna akan disuguhi dengan teknologi autocensored (tanpa sentuh) sehingga mesin akan otomatis menyala saat ada yang melintas.
“Saat digunakan nggak akan membuat basah, keluarnya juga hanya berupa asap.” ujar Maya saat ditanya mengenai cara kerja bilik sterilisasi yang telah bersertifikat SUCOFINDO. Sterilisasi ozon disahkan FDA (food and drug association) pada 2003 untuk membersihkan peralatan medis yang digunakan ulang.
Setelah ditelusuri, bilik sterilisasi ini memiliki kadar atmosfer treatment (ozon) sebesar 0,2 mg/m3 dengan kapasitas 60 L air yang memiliki kandungan pH tinggi. Dari segi keamanan, kontrol otomatis dengan sensor laser tanpa sentuhan menjadi andalan. Bilik ini dilengkapi teknologi ozonizer yang aman saat terkena kulit dan terhisap ke paru-paru. Penggunaan ozon untuk sterilisasi dapat mencegah penyebaran virus corona, telah direkomendasikan profesor Zhou Muzhi ketua Cloud River Urban Research Institute.
ADVERTISEMENT
Selain bisnis Sterilisasi Ozone De Chamber, Maya juga terlibat dalam usaha kontraktor, minuman kesehatan sarang burung walet dan beberapa usaha keluarga.
“Sementara ini bisnis saya memang di bidang Covid-tech, tapi saya sedang mengembangkan startup business environment yaitu energi terbarukan.” tambah Maya.
Menurutnya, negara-negara maju sekarang sangat peduli dengan emisi karbon, kalau Indonesia bisa mengembakan hal tersebut, indonesia bisa menjadi urutan pertama di bidang energi terbarukan dan emisi karbon karena sumber utama dari negara tropis yang tidak terbatas berupa: matahari, angin, carbon emissions, geothermal.
“Di sini saya pikir belum bisa maju karena infrastrukturnya belum ada. Maka intensi saya belajar di MBA adalah untuk belajar high technology dan financing untuk membangun Indonesia.” tutup maya.
ADVERTISEMENT