Konten dari Pengguna

Black Panther: Narasi Politik dari Raja Wakanda

Vyatra Joseph
Tukang komentar film... Tukang tomentar sepakbola... Tukang komentar apa saja yang bisa dikomentari...
20 Februari 2018 11:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vyatra Joseph tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Black Panther: Narasi Politik dari Raja Wakanda
zoom-in-whitePerbesar
Satu hal yang menarik dari superheroes karya Marvel adalah mereka tidak pernah menyembunyikan diri dibalik alter egonya, membaur dalam kehidupan sosial. King Of Wakanda ini, salah satunya. The majesty T’Challa adalah seorang pemimpin negara monarki.
ADVERTISEMENT
Dalam strata sosial ala marvel ini, King Of Wakanda jelas ada di strata sosial atas. Apalah Tony Stark yang cuman kaya dari berjualan senjata, tugas T'Challa jelas lebih berat. Berdiplomasi dan mengurusi hajat hidup rakyat.
Ini jika kita mengesampingkan teori konspirasi ala kapitalisme dimana negara-negara tunduk dibawah kepentingan korporatokrasi. Nah sudah saya tidak sedang berusaha membahas konspirasi politik ditulisan ini. Apalagi berbicara soal teori konspirasi yang jelas-jelas membuat kepala pening.
Dalam karya-karya marvel, beberapa superhero digambarkan berisinergi dengan pemerintahan negara dan departemen-departemen didalamnya untuk turut menjaga perdamaian dunia. Tony Stark sebagai pilot baju zirah besi bernama Iron Men itu, termasuk superhero yang menjadi bagian dalam pemerintahan.
Jika anda sudah menonton Captain America : Civil War pilihan politis Tony akan terlihat jelas, sekalipun keputusannya ikut menandatangani Sokovia Accords lebih didasari rasa bersalah. Dalam versi komik, ia malah pernah menjadi Menteri Pertahanan.
ADVERTISEMENT
Dari awal kemunculannya di Captain America : Civil War, kita sudah diberikan clue akan dibawa kemana film ini dan akan bersetting seperti apa. Film yang menurut beberapa berita menghabiskan dana sebesar dua ratus juta dollar ini, layak ditonton jika anda semua penggemar sosial politik. Akan tetapi narasi politik yang disajikan lebih mengedepankan narasi politik klasik tentang perebutan kekuasaan dan perang saudara.
Layaknya film dengan tema politis, kutipan-kutipan di film-film ini layak anda catat jika ingin terlihat keren di media sosial. Berbeda dengan film-film Marvel lain, Black Panther memang sangat terasa unsur politisnya.
Karena Superhero identik dengan anak muda bahkan anak kecil (walaupun Badan Sensor hanya mengijinkan anak muda berusia 18 tahun keatas yang boleh menyaksikannya) Marvel-pun tak pernah lupa memberikan wejangan tentang hidup di tiap filmnya. Yakkk kecuali Deadpool, jika anda bisa menangkap pesan moral dari film Ryan Reynold ini, syukurlah.
ADVERTISEMENT
T'Challa memberikan sebuah sudut pandang bagaimana bersikap terhadap orang tua, berpendirian teguh, tegas namun tetap menaruh hormat. Dalam sebuah adegan ia menentang sikap sang ayah, dan memilih jalannya sendiri untuk menjalankan pemerintahan.
Sebuah sinematografi yang jelas akan menjadi rumit jika T'Challa adalah raja dari sebuah suku di negara dengan adat ketimuran, menentang orang tua berpotensi membuat anda menyusul Malin Kundang.
Film ini-pun menyinggung bagaimana seharusnya sebuah negara "maju" berpartisipasi aktif terhadap kedamaian dan kemajuan dunia, apakah ini sindiran untuk negara-negara maju yang terkenal doyan mengeruk kekayaan negara-negara dunia ketiga. Entahlah.
Saya cukup salut dengan pemeran di film ini yang konsisten memakai aksen Afrika disepanjang film, kecuali Michael B Jordan yang sudah bekerja sama dengan Ryan Googler di beberapa film sebelumnya, aksen Afro Amerikanya masih terasa (temukan sendiri alasannya).
ADVERTISEMENT
Chadwick Bosman, Angela Basset, Danai Gurrira dan The Legend Forest Whitaker yang juga pernah memerankan Idi Amin, memang keturunan afro amerika, tapi kita toh sama-sama tau keturunan Afro Amerika memiliki aksen yang berbeda dengan aksen afrika (Seberapa susahnya yah saya ndak taulah, pokoknya bisa konsisten, jelas bukan hal yang biasa-biasa saja). Apalagi ada nama Daniel Kaluuya yang logat british-nya teramat kental. Sebelum menyaksikan ia, memerankan peternak badak yang menjaga perbatasan Wakanda, perannya di salah satu seri Black Mirror keren lah dan tentunya beberapa flm Hollywood lainya macam Get Out dan Kick-Ass 2.
Secara keseluruhan film ini lebih dari cukup untuk menghibur dan memberikan dimensi berpikir tentang urusan pemerintahan. Jika sebelumnya film bertema kulit hitam lebih sering digambarkan sebagai orang-orang sub urban, model Moonlight, Straight Outta Compton, sampai yang bertema komedi seperti Barbershoop atau yang lebih gelap macam 12 Years As Sleeve, Black Panther memberikan dimensi baru tentang kalangan kulit hitam sebagai superhero dan warga kelas atas.
ADVERTISEMENT
Oh iya jika Wakanda ada didunia nyata anak-anak sana kalo ikut pertukaran pelajar bakal sombong kali yah "yeeeee pemimpin negara gua superheroe looooo pemimpin negara elo apa?".
Dan satu lagi Stan Lee aktingnya keren lo, hahahahaha
Ah sudahlah nontonlah sana...
Salam