Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
20 Desa di Pasuruan Rawan Kekeringan, BPBD Tingkatkan Droping Air Bersih
5 September 2018 13:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Warga di salah satu desa yang mengalami kekeringan, tengah menunggu droping air bersih dari BPBD Kabupaten Pasuruan.
ADVERTISEMENT
20 Desa di 5 kecamatan ditetapkan sebagai daerah rawan kekeringan. Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun tingkatkan volume droping air bersih.
Bakti Jati Permana, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan mengatakan, peningkatan kegiatan itu dilakukan menyusul saat ini, terbilang sudah memasuki puncak kemarau.
Ia menjelaskan, sebelumnya dalam sehari, pihaknya hanya dua kali melakukan pengiriman air bersih. Tapi droping air bersih, kini dilakukan selama tiga kali dalam satu hari.
Armada yang digunakan kemudian juga bertambah, dengan menggunakan armada tangki air dari BPBD, PDAM, Dinas Sosial, Cipta Karya dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Hal itu lantaran area kekeringan yang sebelumnya hanya di 19 desa, saat ini bertambah menjadi 20 desa, yang tersebar di 5 Kecamatan wilayah Kabupaten Pasuruan.
ADVERTISEMENT
“Sekarang ada Desa Wonosunyo, tepatnya di Dusun Belahan, Kecamatan Gempol, mengalami kekeringan, sehingga butuh pengiriman air bersih,” kata Bakti, Rabu (05/09/2018).
Di Dusun Belahan, terdapat 200-300 KK terdampak kekeringan. Menurutnya, bukan tidak ada air, namun di tempat itu susah menyedot air. Pompa air mengalami disfungsi, yang diperkirakan dampak dari meningkatnya penambangan.
“Sebenarnya airnya banyak, Cuma karena pompa diesel tidak bisa menarik air, sehingga untuk sementara kita kirim air sampai benar-benar sudah mandiri, kebetulan juga daerah itu banyak aktifitas penambangan,” imbuhnya.
Diketahui, selain Desa Wonosunyo, ada 19 desa lain terdampak kekeringan, diantaranya Desa Cukur Guling, Karangjati, Karangasem, Watulumbung dan Desa Lumbang di Kecamatan Lumbang. Berikutnya Desa Balunganyar, Pasinan, Semedusari, dan Wates, Kecamatan Lekok.
ADVERTISEMENT
Kemudian Desa Jeladri, Kedungrejo dan Sumberrejo, Kecamatan Winongan, Desa Sibon, Petung, Klakah, Tambakrejo, Mangguan dan Ngantungan, Kecamatan Pasrepan, serta Desa Bulusari, Kecamatan Gempol.
Keduapuluh desa tersebut masuk dalam kategori kering kritis, karena masyarakat sudah tidak bisa mencari atau menemukan sumber dan air bersih melebihi jarak 3 KM dari tempat tinggalnya.
“Pemkab Pasuruan juga telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 400 juta untuk distribusi air bersih ke semua desa terdampak,” pungkasnya.