Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
65 Rumah dan 7 Jembatan Hancur akibat Banjir di Probolinggo
11 Desember 2018 16:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Probolinggo - Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Tiris, Probolinggo, menyebabkan setidaknya 65 rumah dan 7 jembatan yang menghubungkan Desa Andung Biru, Desa Tiris, dan Desa Tlogo Argo, hancur pada Senin (10/12).
ADVERTISEMENT
Selain itu, bencana ini juga mengakibatkan 2 orang meninggal dunia dan 566 Kepala Keluarga terisolasi. Kerusakan paling parah terjadi di Desa Andung Biru, di mana ada 63 rumah dan bangunan yang rusak.
Di Dusun Lawang Kedaton ada 29 unit, Dusun Kedaton 24 unit, dan Dusun Campoan 10 unit yang rusak akibat banjir. Lalu di Desa Tlogo Argo, 2 rumah rusak tertimpa longsor. Sementara itu, 4 jembatan di Desa Andung Biru dan 3 jembatan di Desa Tiris hancur diterjang banjir dari Sungai Sumber Kapong.
“Untuk akses ke dua dusun di Andung Biru, hanya bisa dilewati roda dua dengan menerobos sawah warga atau jalan kaki saja. Kendaraan roda empat sama sekali tidak bisa lewat. Sementara aksesnya terputus. Ini terus kita upayakan pembersihan jalan. Semoga lekas bisa terbuka jalurnya, biar pasokan bantuan bisa masuk dan menjangkau daerah terdampak bencana,” kata Camat Tiris, Robby Siswanto, Selasa (11/12).
ADVERTISEMENT
Baca juga :
Selain merusak rumah dan menghancurkan jembatan, bencana alam tersebut juga memutus jalan antarkabupaten. Yakni di jalan penghubung Kabupaten Probolinggo dengan Kabupaten Jember di Desa Tlogo Argo akibat tertimba longsor. Namun sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Probolinggo belum mengungsikan warga.
“Belum, kami belum membangun tenda darurat. Sementara warga mengungsi ke tempat saudaranya yang posisinya lebih tinggi. Masih menunggu perintah untuk dilakukan pengungsian para korban terdampak,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto.