news-card-video
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Daging di Kota Probolinggo Aman Dikonsumsi

25 Mei 2019 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daging di Kota Probolinggo Aman Dikonsumsi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mendekati lebaran atau Idul Fitri, warga sering dihantui dengan beredarnya daging tak layak konsumsi. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Probolinggo pun menjamin kualitas daging sapi dan ayam yang beredar di pasaran.
ADVERTISEMENT
Jaminan kelayakan itu, dipastikan oleh DPKP melalui pengecekan kualitas daging yang beredar di beberapa pasar tradisional di Kota Mangga ini. Melalui pengawasan dan pengujian, dilakukan rutin selama dua minggu sekali, dengan tes Reagen Aber untuk mengukur kebusukan dan PH. Seperti pengecekan di Pasar Baru dan Pasar Wonoasih pada Sabtu (25/5/2019) kali ini.
“Sejauh ini, daging sapi dan ayam yang kami tes hasilnya bagus, tidak ada yang tidak layak untuk dimasak oleh masyarakat. Setelah dicek dengan PH dan kebusukan tidak ada yang melebihi dari 7,” terang Sukarning Yuliastuti, Kepala DPKP Kota Probolinggo.
Saat ini, konsumsi daging warga kota sebanyak 1,5 ton per hari. Kebanyakan pedagang daging di kota ini membeli tengkulak dari Kota dan Kabupaten Probolinggo. Ada empat pedagang di Pasar Baru sekaligus juga jagal sapi di RPH; sedangkan di Pasar Wonoasih hanya satu jagal.
ADVERTISEMENT
Sementara harga daging sapi berada di kisaran Rp110 ribu per kilogram untuk kualitas bagus. Sedangkan kualitas biasa antara Rp85 ribu sampai Rp100 ribu per kilogram. Permintaan pasokan daging saat ini belum meningkat signifikan. Sehingga tidak terjadi kenaikan harga secara ekstrem.
Pemkot menghimbau kepada masyarakat Kota Probolinggo agar membeli daging yang masih segar. Bila tidak berhati-hati, dikhawatirkan mengandung bakteri yang bisa merugikan tubuh. “Jika mengkonsumsi daging jelek, bisa membuat sakit perut atau timbul penyakit lainnya, karena ada bakteri di dalamnya,” imbau Sukarning.