news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Dua Bulan, Air PDAM Kota Pasuruan Mampet

9 Juli 2019 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TETESAN - Air PDAM di lingkungan Gang Manggis Kota Pasuruan selama dua hari ini tak mengalir. Terlihat shower yang sudah tak bisa lagi digunakan untuk mandi, menyisakan tetesan air.
zoom-in-whitePerbesar
TETESAN - Air PDAM di lingkungan Gang Manggis Kota Pasuruan selama dua hari ini tak mengalir. Terlihat shower yang sudah tak bisa lagi digunakan untuk mandi, menyisakan tetesan air.
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Kota Pasuruan mengeluhkan aliran air bersih PDAM. Pasalnya, air bersih yang harusnya mengalir ke rumah mereka berbulan-bulan mampet, bahkan seringkali mati.
ADVERTISEMENT
Mampetnya air PDAM dirasakan warga di beberapa titik. Salah satunya dialami Irsya (45), warga Jalan Manggis 5, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.
Ia mengatakan aliran air bersih dari PDAM terhenti, tanpa ada alasan dan pemberitahuan sebelumnya.
“Mati sudah dua bulan ini,” keluhnya, Senin (8/7/2019).
Hal senada juga disampaikan Ugik Endarto (23), warga Jalan KH. Achmad Dahlan, Pohjentrek, Kota Pasuruan. Bedanya, kini ia dan warga lain di sekitar rumahnya sedikit bernapas lega lantaran aliran air sudah normal kembali setelah berbulan-bulan mati.
“Berbulan-bulan mati. Komplain terhitung 3 sampai 4 kali ke kantor sampai eyel-eyelan sama petugas pengaduannya,” tutur Ugik kepada Wartabromo.com.
Sistem pengaduan di PDAM Kota Pasuruan dinilainya buruk lantaran tak tanggap menyelesaikan masalah warga.
ADVERTISEMENT
Selain di rumahnya, air PDAM di rumah saudaranya di daerah Kebonkaya, Kota Pasuruan juga mati terhitung dua bulan hingga sekarang.
“Kalau di Ahmad Dahlan sekarang mulai lancar lagi tapi tarifnya naik,” imbuhnya.
Ugik pun berharap PDAM Kota Pasuruan lebih tanggap mengatasi masalah mampetnya aliran air bersih yang seringkali dikeluhkan warga Kota Pasuruan.