Fakta Semut Charlie, Beracun hingga Mematikan?

Konten Media Partner
28 Juni 2019 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fakta Semut Charlie, Beracun hingga Mematikan?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan unggahan bahaya semut Charlie. Tak sedikit yang menyebut semut ini beracun dan mematikan.
ADVERTISEMENT
Wah, jangan gegabah dulu nih. Semut dengan nama lain tomcat ini ternyata tak sejahat yang dibicarakan khalayak lho.
Wartabromo.com telah merangkum beberapa fakta tentang tomcat yang dikutip dari GridHEALTH.id.
– Tomcat Bukan Musuh Manusia. Serangga satu ini justru menjadi sahabat petani. Ya, karena makanan mereka adalah wereng, maka petani terbantu tomcat untuk mengusir hama.
– Memiliki Panjang 7-8 millimeter. Serangga ini berkepala hitam dengan rongga dada oranye. Sebagian tubuhnya berwarna hitam metalik mengkilap yang menyembunyikan sayap terlipat. Menuju ekor yang meruncing, terdapat pita oranye.
– Serangga ini hidup di dekat saluran drainase dan aliran air. Ada juga yang tinggal di wilayah rindang pepohonan atau tanaman, taman kota misalnya.
– Pada siang hari, serangga ini terlihat merangkak di tanah, dengan menyembunyikan sayapnya, hingga tampak menyerupai semut. Itulah mengapa tomcat kerap disebut semut charlie.
ADVERTISEMENT
– Tomcat masuk dalam golongan rove beetles, yang berarti kumbang kelana.
– Ketika hujan lebat atau banjir, kumbang ini bermigrasi ke daerah lebih kering.
– Darah tomcat mengandung racun kuat, biasa disebut pederin. Racun ini menyebabkan iritasi kulit dan mata.
– Jika kita menyentuh atau bahkan membunuhnya dengan cara ditepuk, dipites, dipukul, dihancurkan atau apapun yang langsung kontak fisik dengan kulit, racun pada darah tomcat akan dilepaskan dan diserap oleh kulit.
Jika sudah terserap kulit, kulit akan mengalami iritasi serius, konjungtivitis hingga dermatitis parah (ruam). Muncul kemerahan pada kulit hingga sensasi terbakar merupakan gejala awal reaksi racun. Kemudian diikuti iritasi, gatal menyakitkan, bahkan melepuh setelah 4 hari.
Tak sampai disitu, racun di tangan, dan paparan area sendi tubuh bakal ‘mendistribusikan’ racun ke bagian tubuh lain, bahkan bisa menular ke orang lain.
ADVERTISEMENT
Aduh, serem juga ya!
Jika tidak ingin tersiksa akibat racun tomcat, gunakan pakaian tertutup untuk melindungi diri. Hindari sentuhan langsung dengan hewan kecil ini. Jika tak sengaja menyentuhnya, segera cuci dengan sabun dan air, area yang bersentuhan dengan tomcat. Pencucian setelah paparan ini dilakukan untuk menghilangkan racun sebelum sempat merusak kulit.