Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Permintaan daging sapi jelang Idul Adha, di sejumlah pasar tardisonal di Kabupaten Probolinggo meningkat. Pedagang pun menaikkan harga hingga Rp 120 ribu per kilogram.
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga daging sapi terpantau di Pasar Baru Paiton dan Pasar Semampir Kraksaan. Harga jual daging sapi ditingkat pedagang pada Sabtu (10/8/2019) pagi, mencapai Rp. 120 ribu per kilogram. Kisaran harga ini jauh lebih mahal dibanding dua pekan sebelumnya, yang hanya dikisaran Rp 100 ribu per kilo gram.
Kenaikan harga itu terjadi seiring permintaan yang semakin meningkat. Meski harga kian mahal, omset penjualan pedagang terus meningkat karena tingginya permintaan konsumen.
Biasanya, dalam sehari pedagang hanya mampu menghabiskan daging sebanyak 2 ton. Kini, sehari pedagang mampu menjual daging hingga 4 ton atau naik dua kali lipat. Dengan harga yang kian mahal dan disertai meningkatnya omset, pedagang pun meraup keuntungan berlipat ganda.
ADVERTISEMENT
“Kenaikan ini terjadi karena meningkatnya permintaan konsumen jelang hari raya, bukan karena kekurangan stok daging. Ini adalah kesempatan bagi pedagang untuk meraup untung,” ungkap Muhamad Rifai, pedagang yang juga Ketua Asosiasi Pedagang Daging Sapi Kraksaan.
Berbeda dengan pedagang yang berbinar-binar menghitung laba, sejumlah warga mengeluhkan kenaikan itu. Mereka menilai harga daging sapi saat ini terlalu mahal. Pasalnya, stok daging saat ini cukup melimpah. Idealnya, harga daging sapi dibawah kisaran Rp 80 ribu – 90 ribu per kilogram, agar terjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Beli 120 ribu, mahal sekarang. Ya tetap beli meski mahal. Buat selametan saat hari raya. Kalo warga sih berharap harga seperti biasanya, tidak naik,” kata Siti Ruhama, pembeli daging sapi.
ADVERTISEMENT
Momentum Idul Adha dimanfaatkan betul oleh pedagang sapi untuk meruap keuntungan berlipat-lipat. Sama seperti para pedagang hewan kurban yang menaikkan harga jual, seiring meningkatnya permintaan.