Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Hubungan Heteroseksual Dominasi Penularan HIV/AIDS di Kota Pasuruan
2 November 2018 19:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan catat 22 kasus HIV/AIDS. Dari jumlah kasus sebanyak itu, hubungan heteroseksusal menjadi penyumbang terbanyak penyebaran virus.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dinkes Kota Pasuruan, Shierly Marlena, ketika berada di ruang kerjanya, Jumat (2/11/2018).
“Penyebab terbesarnya penularan HIV/AIDS itu, yaa heteroseksual,” ungkap Shierly.
Dijelaskan kemudian, tak hanya heteroseksual (seks lawan jenis), homoseksul (seks sesama jenis) dan Prenatal juga menjadi faktor pemicu penyebaran HIV/AIDS di Kota Pasuruan.
Heteroseksual atau yang biasa disebut hubungun seks lawan jenis bisa menjadi pemicu penyebaran HIV/AIDS. Ketidaktahuan terjangkit virus berbahaya ini, diperkirakan membuat penularan terus terjadi. Penderita HIV/AIDS tak mengetahui kondisinya terjangkit HIV, kemudian berhubungan seks bersama lawan jenis.
Shierly menambahkan, bagi penderita HIV/AIDS yang sudah berkeluarga, sangat dianjurkan, ketika berhubungan harus menggunakan pelindung (kondom). Hal ini untuk meminimalisir menularnya HIV kepada pasangannya.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan hal tersebut, ketika penderita HIV/AIDS berkeluarga, sang wanita tidak dianjurkan untuk hamil. Anjuran ini untuk menghindari risiko penularan virus dari ibu ke anak.
Kasus penularan virus dari ibu ke anak juga menjadi perhatian. Untuk menghindari kemungkinan tertular, ketika ibu dengan AIDS, mengandung, ia harus menjalani pengobatan secara rutin.
“Ketika melahirkan nanti, harus di Rumah Sakit biar ditangani dengan baik, dan virusnya gak makin menyebar,” pungkasnya.