Ini Kata BMKG Soal Air Laut Terpisah di Suramadu

Konten Media Partner
22 Maret 2019 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan adanya fenomena air laut di Selat Madura seperti berpisah. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim menyebutnya sebagai fenomena Halocline.
ADVERTISEMENT
BMKG Maritim seperti dinukil dari suarasurabaya.net mengatakan mengatakan, peristiwa tersebut terjadi karena perbedaan densitas air laut. Disebutkan kemudian, fenomena itu terjadi di Selat Madura bagian Surabaya, yang berbatasan dengan muara Sungai.
“Saat air laut surut, air dari muara sungai dipompa menuju ke laut. Pertemuan arus keduanya membentuk buih-buih batas,” kata Arif Wiyono, Prakirawan BMKG Maritim.
Selaras dengan BMKG, Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), Faisal Yasir Arifin menyebut, Halocline disebabkan karena pertemuan dua jenis massa air dari sisi timur dan barat Pulau Madura yang suhu, kadar garam, dan kerapatan airnya berbeda. Sehingga meski satu tempat yakni sama-sama di Selat Madura, air tersebut tidak menyatu.
“Itu fenomena biasa. Terjadi sejak hari Selasa kemarin. Seperti di Selat Gibraltar terjadi pertemuan air dari Laut Atlantik dan air dari Mediterania. Lama terjadinya bisa berhari-hari, bisa semalam saja. Tidak pasti. Tergantung arus lautnya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT