Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Menengok Gagahnya Patung Sakera Pejuang Pasuruan
27 Juli 2017 19:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
![Menengok Gagahnya Patung Sakera Pejuang Pasuruan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1501157840/PicsArt_07-27-07.49.11-1024x576_zxxdaq.jpg)
ADVERTISEMENT
Jalan raya di Dusun Bekacak, Desa Kolursari, Kecamatan Bangil, dalam beberapa waktu terakhir menjadi pusat perhatian. Sebab sebuah patung mirip tokoh bernama Sakera, sebesar dua kali ukuran orang dewasa, berdiri gagah di pinggir jalan.
ADVERTISEMENT
Patung Sakera tersebut tepat berada di sebuah gapura pintu masuk desa dan berdiri sambil mengacungkan sesuatu seperti senjata tradisional dari Madura, berupa celurit.
Para pengendara yang baru pertama kali melintas di jalanan ini, sepertinya bakal menoleh ke arah patung yang memang terlihat menonjol dibanding dengan bangunan bentuk lainnya.
Di sudut lain sore itu, sejumlah warga terlihat asyik tengah bercengkrama duduk di sebuah pos kamling pinggir jalan yang juga berdekatan dengan patung Sakera.
Tidak berapa lama, cengkrama warga terhenti sejenak, saat wartabromo.com memperkenalkan diri hingga kemudian obrolan pun kembali berlangsung.
“Patung Sakera dibuat inisiatif warga, supaya makin dikenal, karena makam Sakera berada di desa saya ini,” ucap Bahrul Ulum, salah satu warga.
ADVERTISEMENT
Dituturkan kemudian oleh Bahrul Ulum, jika alasan prakarsa dipilihnya membuat patung mirip tokoh Sakera ini, tidak lain karena di Dusun Bekacak, Kolursari ini merupakan tempat dimakamkannya Sakera, tokoh yang diyakini sebagai pejuang pada jaman penjajah Belanda di awal abad ke-19.
Sakera disebut lahir di Bangil, Pasuruan dengan nama asli Sadiman yang waktu itu dal strata sosial termasuk golongan ningrat di kalangan penduduk sekitar.
Masa itu, ia dikenal sebagai seorang mandor yang baik lantaran kerap memperhatikan kesejahteraan para pekerja dan melawan ketidakadilan Belanda, sehingga akhirnya dijuluki Pak Sakera (pejuang yang anti penjajahan).
Hingga pada suatu peristiwa atas pembelaan terhadap pekerja yang begitu getol, seorang carik suruhan Belanda secara licik menjebaknya dan cerita kegagahan Sakera pun berakhir di tangan seseorang bernama Markus.
ADVERTISEMENT
Jasadnya diyakini dikebumikan di dusun ini sampai diberi tanda berbentuk gerbang bertuliskan Sakera.
Sekelumit kisah legenda Sakera itu menjadi alasan utama kenapa akhirnya warga secara bulat memutuskan untuk membangun monumen Sakera yang digambarkan sebagai sosok gagah dengan wajah ‘sangar’ berwibawa.
Sejurus kemudian terkumpullah dana sebesar Rp 9 juta hingga akhirnya warga bahu membahu membangunnya dan selesai, berdiri setelah dua bulan kemudian.
“Sebelumnya tempat itu adalah poskamling. Setelah ada patung Sakera, poskamling kita pindah di seberang,” Kata Fathurohmat, ketua RT 01 RW 03 Dusun Bekacak menambahkan.
Kini patung tersebut menjadi kebanggaan warga sekitar, karena dengan bentuk dan posisinya telah membuat nama Desa Kolursari lebih banyak dikenal, terutama sebagai tempat keberadaan makam Sakera, yang selama ini masih belum banyak yang mengetahuinya.
ADVERTISEMENT
Sedianya, Patung Sakera akan diresmikan pada 20 Agustus 2017 nanti dengan ‘nanggap’ Ludruk berlakon Sakera yang dikabarkan bakal dihadiri perwakilan Dinas Seni Rupa Provinsi Jawa Timur.