Konten Media Partner

Menteri Pertanian Menamai Pedet “Belgian Blue” Narendra

28 Juni 2019 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Menamai Pedet “Belgian Blue” Narendra
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, berkunjung ke Loka Penelitian (Lolit) Sapi Potong Grati, Kabupaten Pasuruan, Jumat (28/06/2019). Ia memantau anakan sapi (pedet) dilahirkan kembar, hasil teknologi IB (inseminasi buatan) dan TE (transfer embrio).
ADVERTISEMENT
Diketahui, Loka Penelitian Grati telah kembangkan sapi dengan material genetik Breed Belgian Blue. Ada 2 ekor pedet jantan Belgian Blue telah dilahirkan pada 8 Maret dan 24 juni. Bahkan, 2 pedet PO kembar juga lahir 2 Juni 2019 lalu.
Sepertinya perhatian semakin diarahkan ke Loka ini, karena dalam waktu dekat, ada 7 induk betina yang akan melahirkan pedet Belgian blue dan 5 induk yang bunting dengan calon anakan sapi kembar.
Amran mengatakan, pengembangan sapi Belgian Blue maupun sapi kembar merupakan program Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk mendongkrak produksi daging di dalam negeri. Muaranya adalah mendukung Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus Siwab).
“Loka Penelitian Sapi Potong Grati merupakan salah satu dari 11 UPT jadi lokasi pengembangan sapi hasil teknologi IB dan TE. Dan hasilnya bisa dilihat semua, bagus, karena bisa mendongkrak penambahan populasi sapi di tanah air,” ujar Amran.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya disebutkan, bila jumlah populasi sapi terbesar berada di Jawa Timur. Provinsi ini menyumbang 1,4 juta ekor sapi per tahunnya. Sedangkan secara nasional, populasi sapi di Indonesia mencapai 17,72 juta ekor per tahun. Jumlah tersebut meningkat 500% dibanding 4 tahun lalu atau tahun 2015.
“Perkembangan populasi sapi kita setiap tahun 1 juta ekor. Kita bisa bandingkan, 4 tahun setengah sebelum pemerintahan Jokowi, per tahunnya sekitar 182 ribu sampai 200 ribu ekor,” ungkapnya.
Menurutnya, angka kenaikan 1 juta ekor tersebut, merupakan dorongan dan intruksi Presiden Joko Widodo, yang sebelumnya meminta melakukan akselerasi produksi.
Ditambahkannya, dalam program Upsus Siwab, Kementrian Pertanian (Kementan) telah membagikan 3-4 juta semen beku (sperma) gratis ke seluruh petani, peternak, maupun masyarakat. Baik untuk menghasilkan anakan sapi Belgian blue maupun menggenjot kelahiran sapi kembar melalui IB.
ADVERTISEMENT
“Kita perbanyak populasi, sehingga kebutuhan daging nasional dapat terpenuhi tanpa perlu importasi. Kita galakkan terus menerus untuk kita ajak masyarakat berpartisipasi meningkatkan populasi sapi di Indonesia. Karena jujur saja, kita masih mengimpor 500 sampai 600 ton daging sapi,” urai Amran.
Dengan semakin bertambahnya populasi sapi, maka Kementrian Pertanian optimis akan bisa mencapai swasembada daging, pada 10 tahun ke depan.
“Kita harapkan bisa swasembada daging lebih cepat. Mudah-mudahan 10 tahun lagi. Sudah ada beberapa sapi kembar lahir dan mengembangkan sapi unggul, yakni sapi Belgian blue, Brahman, Ongol yang bobotnya 1-2 ton. Petani untung sehingga terus produksi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Lolit Sapi di Grati, Dicky Pamungkas menjelaskan, kedua pedet Belgian blue, Menteri Amran menamainya POBB (Peranakan Ongol Belgian Blue) dan Bimasakti. Sedangkan pedet kembar dinamai Narendra yang merupakan gabungan dari nama Nara dan Indra.
ADVERTISEMENT
“Beliau memilih Narendra untuk pedet kembar. Sedangkan pedet Belgian blue yang lahir maret lalu dinamai POBB. Bobotnya sekarang sudah 143 kilogram, dan yang lahir Juni lalu namanya Bimasakti,” kata Dicky.
Disampaikan juga, keberhasilan mengembangkan sapi kembar dianggap oleh para peneliti sebagai sebuah kejadian abnormal. Lumrahnya, bisa terjadi satu kelahiran dalam seribu kejadian kelahiran.
“Kalau di luar negeri memang ada beberapa kali kejadian. Tapi di Indonesia masih sangat langka, dan mudah-mudahan dalam beberapa bulan ke depan, ada kelahiran kembali dari 5 indukan yang bunting calon sapi pedet,” pungkasnya.