Penjelasan soal Badai Pasir di Bromo

Konten Media Partner
21 Oktober 2019 18:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjelasan soal Badai Pasir di Bromo
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kawasan Laut Pasir Bromo kembali diterjang badai pasir. Wisatawan maupun warga, diimbau menggunakan masker dan kacamata, melindungi diri dari terpaan angin bercampur debu.
ADVERTISEMENT
Fenomena badai pasir ini sebenarnya lumrah, sering terjadi di kawasan laut pasir Bromo, jelang musim kemarau berakhir.
Penyebabnya adalah suhu panas yang meningkat sehingga kandungan air di pasir cepat menguap. Tentu, struktur permukaan pasir menjadi sangat kering dan dapat diterbangkan angin.
Di kawasan laut pasir, diakui ada tiupan angin lokal. Kencangnya tiupan angin, membuat debu di permukaan pasir terangkat.
“Fenomena ini sudah sering terjadi. Bagi masyarakat sudah menjadi hal biasa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, Senin (21/10/2019).
Kendati demikian, wisatawan diimbau tidak panik. Sepatutnya melindungi diri dengan kacamata dan masker, mengantisipasi agar tidak terpapar debu. “Kami juga siap menyuplai masker untuk warga maupun wisatawan, apabila memang dibutuhkan,” tegas Anggit.
ADVERTISEMENT
Selain di kawasan Laut Pasir Bromo, terpaan angin kencang juga melanda wilayah Probolinggo. Hal ini sesuai dengan tipikal angin yang bergerak secara sporadis.
Di kawasan Probolinggo juga terkenal dengan sebutan angin lokal, yakni angin gending. Kemunculannya, juga terjadi tiap musim kemarau.