Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Polisi Bantah Hujan Uang di Wilayah Probolinggo
5 Januari 2019 13:15 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Beberapa hari terakhir, di media sosial viral hujan uang yang dihamburkan oleh warga Probolinggo. Namun, Kepolisian Resor Probolinggo (Polres) maupun Probolinggo Kota Probolinggo membantah hujan uang terjadi di wilayah hukumnya.
ADVERTISEMENT
Video berdurasi 2 menit 22 detik tersebut diunggah oleh akun bernama Yuni Rusmini. Lokasinya disebutkan berada di wilayah Probolinggo. Dalam video itu, ada satu keluarga berjumlah 5 orang yang sedang berada diatas rumah berlantai 2. Mereka kemudian menaburkan uang kertas sehingga warga sekitar berebut mengambil uang tersebut. Video itu kemudian menjadi viral dan dilansir oleh sejumlah media online nasional.
Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait itu. Para anggota Polsek wilayah hukum Polres Probolinggo sudah menyelidikinya. Hasilnya, dinyatakan nihil, sehingga pihaknya menyatakan hujan uang dimaksud, tidak ada di Probolinggo.
“Memang di media sosial dan media online telah viral orang menghamburkan uang. Kami sudah memerintahkan kasatintel dan kapolsek jajaran, apakah benar itu di wilayah Probolinggo, ternyata setelah dicek dan dilidik, itu tidak benar terjadi. Jadi itu tidak benar terjadi disini, karena tidak ada laporan sama sekali,” ujar Eddwi, Kamis pagi (4/1/2019).
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga dilontarkan oleh Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Alfian Nurrizal. Berdasarkan analisis pihaknya, kemungkinan besar lokasinya berada di wilayah Malang ke barat. Sebab, dalam video itu ada suara orang yang diduga perekam video, menggunakan bahasa Jawa dengan logat kulonan atau halus. Begitu juga dengan suara warga yang berebut uang yang dihamburkan. Sementara di wilayah Probolinggo yang merupakan wilayah pandalungan, bahasa Jawa yang dialeknya agak kasar.
“Kami pelajari dari logatnya, itu dimungkinkan tidak di wilayah Probolinggo. Kami mengimbau kepada masyarakat Indonesia, khususnya Kota Probolinggo di tahun politik ini, tidak terpancing dengan polarisasi dan provokasi. Kita wajib menjaga keamanan dan ketertiban umum,” kata AKBP. Alfian.