Konten Media Partner

Sakit Hati Kerap Diejek, jadi Motif Pembunuhan Pelajar di Lapangan Sumberanyar

22 September 2018 9:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sakit Hati Kerap Diejek, jadi Motif Pembunuhan Pelajar di Lapangan Sumberanyar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dimas saat di Mapolres Pasuruan Kota. Ia mengaku membunuh Mahfud hanya gara-gara kerap diejek.
ADVERTISEMENT
Kasus pembunuhan pelajar di lapangan Sumberanyar, Nguling, Kabupaten Pasuruan terungkap. Sakit hati sering diejek, selain ingin rebut motor korban, jadi motif pelaku nekat membunuh.
Di hadapan penyidik, Dimas Gilang Aditya (21), mengaku telah memukul Mahfud Budi Setiawan (17), setidaknya sampai 10 kali dengan kayu.
“Pengakuannya, korban dipukul dengan kayu sebanyak 10 kali di kepalanya,” ujar AKBP Rizal Martomo, Kapolres Pasuruan Kota, kemarin.
Kayu tersebut diperkirakan merupakan potongan dahan pohon berukuran panjang 80 sentimeter dengan diameter 10 sentimeter.
Selanjutnya, Dimas yang masih teman sekaligus tetangga korban di Desa Klampok, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo itu, meninggalkan lokasi, bahkan sempatkan diri ngopi di sebuah warung wilayah Nguling.
“Pelaku membawa motor, handphone, dan kaos milik korban,” lanjut Rizal.
ADVERTISEMENT
Baca juga :
Ingin ‘memiliki’ motor korban sepertinya menjadi salah satu dasar, Dimas habisi nyawa Mahfud. Tapi, satu hal yang menjadi motif aksi sadis Dimas ini, gara-gara sakit hati, hanya kerap diejek oleh korban.
“Sakit hati karena sering dijelekkan. Selain itu ada niatan untuk menguasai motor korban,” kata Rizal.
Diketahui, Mahfud Budi Setiawan, tergeletak dengan luka memar di bagian kepala di lapangan Dusun Sumurwaru, Desa Sumberanyar, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jum’at (14/9/2018) pagi.
Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana pendek dan kaus putih. Motor Vixion yang digunakan saat pamit berpergian dari rumahnya juga raib.
ADVERTISEMENT