Konten Media Partner

Ternyata, Makam Semaun Ketum Pertama PKI di Beji Pasuruan

4 Oktober 2017 14:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ternyata, Makam Semaun Ketum Pertama PKI di Beji Pasuruan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sekilas pemakaman umum manggungrejo di Desa Gununggansir Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan tampak seperti makam pada umumnya. Namun jika kita masuk ke dalam areal pemakaman tersebut tampak ada salah satu areal pemakaman keluarga yang dikelilingi pagar teralis besi dan bertuliskan makam keluarga R.A Prawiro Atmojo.
ADVERTISEMENT
Tak jauh dari lokasi makam tersebut ada pula satu makam yang ditandai oleh dua nisan yang bertuliskan makam R.A Valentina Semaun dan DR. Semaun Prawiro Atmojo.
Menurut cerita masyarakat setempat, makam tersebut merupakan makam keluarga DR. Semaun Prawiro Atmojo, Ketua Umum Pertama Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal ini dikuatkan dengan keberadaan makam bertuliskan nama keluarga besarnya Prawiro Atmojo.
Berdasarkan pada catatan di nisannya, Semaun wafat pada tanggal 7 April tahun 1971 dan dimakamkan di pemakaman umum Gununggangsir Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan tak jauh dari makam keluarganya.
“Dulu konon beliau itu sempat tinggalnya di sini (Gununggansir, Beji). Sekarang rumahnya jadi Minimarket di perempatan itu, ” kata Ahmad Munir, salah seorang warga Gununggansir yang ditemui wartabromo.com di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Keberadaan makam Semaun di Desa Gununggansir Kecamatan Beji memang tidak banyak diketahui. Pada tulisan Biografi Semaun sendiri yang diunggah oleh situs Wikipedia tidak tertulis jika pria yang pernah diasingkan oleh Belanda dan menetap lama di Uni Soviet itu dimakamkan di pemakaman umum Gununggangsir Kecamatan Beji. Pasalnya, semaun lahir di Sumobito Kabupaten Jombang.
“Setahu saya, itu makamnya Semaun pejuang 45 gitu aja, ” kata Suparto, sang juru kunci makam umum Manggungrejo Desa Gununggangsir Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan.
Sempat menjadi Ketua Umum PKI pertama, Semaun juga dikenal sebagai aktivis hebat dan pemikir pada masanya. Ia sempat tinggal dan menetap di Uni Soviet selama lebih dari 30 tahun. Puncak karirnya ia diangkat sebagai pimpinan badan perancang negara (Gozplan) di Tajikistan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Wikipedia, saat kembali ke Indonesia, ia sudah berusia setengah abad lebih dan telah terputus dari Partai Komunis yang ia dirikan dahulu. Ia aktif menjadi pegawai pemerintah dan mengajar mata kuliah ekonomi di Universitas Padjajaran Bandung.