news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ustad Sa’dullah Bantah Menghina, Ucapan ke Kyai Ma’ruf dan Ansor Merupakan Bentuk Cinta

Konten Media Partner
6 Januari 2019 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustad Sa’dullah Bantah Menghina, Ucapan ke Kyai Ma’ruf dan Ansor Merupakan Bentuk Cinta
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ustad Sa'dullah (kenakan jas) saat berikan ceramah pada acara tahlil di Kabupaten Malang pada 30 September 2018. Pria asal Sukorejo, Kabupaten Pasuruan ini dilaporkan diduga umbar ujaran kebencian pada Cawapres Ma'ruf Amin, Ansor hingga Banser NU.
ADVERTISEMENT
Ustad Sa’dullah sanggah bila ceramah di Malang, disebut sebagai ujaran kebencian (hate speech) pada KH Ma’ruf Amin, Ansor maupun Banser. Ucapan disampaikan, merupakan bentuk cinta kepada NU.
Hal itu diungkapkan dalam sebuah rekaman video yang diunggah di YouTube, bertajuk klarifikasi, berkaitan dengan polemik dugaan penghinaan terhadap Cawapres Ma’ruf Amin, yang ditudingkan kepadanya.
Dalam rekaman, Ustad Sa’dullah mengungkapkan tak memiliki tendensi politik, lebih-lebih bila disebut ucapan yang dilontarkan dalam rangkaian acara tahlilan itu, atas suruhan pihak-pihak tertentu. Ia menegaskan, semua yang diungkapkan pada momen ceramah kala itu, tanpa disengaja.
“Tidak ada motif titipan, kampanye, ndak,” tandasnya.
Iapun kemudian mengucapkan permintaan maaf, kepada yang terusik, terutama Ansor dan Banser NU. Selanjutnya dikatakan, bila ujaran yang disampaikan sebagai bentuk besarnya cinta kepada lembaga NU.
ADVERTISEMENT
“Saya minta maaf (kepada yang terusik). Saya sampaikan (ceramah di Malang), saking cintanya saya kepada NU, kepada Banser, kepada Ansor,” imbuh Sa’dullah.
Iapun kemudian menyadari, penyebutan lembaga bahkan mengucapkan nama Kyai Ma’ruf saat itu, merupakan hal yang keliru. Khusus berkenaan dengan Kyai Ma’ruf, ia mengaku sempat ditegur oleh koleganya di Jakarta, dengan menyatakan bahwa apa yang disampaikan, termasuk kampanye hitam.
“Yang paling disalahkan (oleh pihak Jakarta), menyebut Pak Kyai Ma’ruf Amin. Termasuk black champaign,” ungkapnya kemudian.
Hanya saja, tidak diungkapkan kesiapannya terkait proses hukum, yang mungkin bakal dijalaninya. Di akhir klarifikasi, ustad asal Sukorejo ini, meyakinkan bakal terus bersuara berkaitan dengan kondisi sosial maupun politik, meski nanti ada batasan, dengan tidak lagi mengulik lembaga atau nama seseorang secara langsung.
ADVERTISEMENT
Diwartakan, ustad Sa’dullah, asal Sukorejo, Kabupaten Pasuruan dilaporkan ke polisi oleh Ansor dan Banser NU Kabupaten Malang, Sabtu (5/1/2018). Ia diduga telah mengumbar ujaran kebencian (hate speech) pada Cawapres Ma’ruf Amin, Ansor dan Banser NU.
Laporan disampaikan dengan melengkapi potongan video ceramah pada acara tahlil di Kabupaten Malang, pada 30 September 2018, berikut dua saksi sekaligus, yang dikatakan juga telah dimintai keterangan oleh polisi Malang.