Konten Media Partner

Waspada Angin Gending di Probolinggo

21 Juni 2019 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waspada Angin Gending di Probolinggo
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi kelas I Juanda Surabaya mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bahaya peralihan musim. Salah satunya angin Gending yang berhembus dengan kencang di Probolinggo.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan BMKG, perlu adanya kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur. Diakibatkan adanya daerah tekanan rendah di Samudera Pasifik bagian Barat dan daerah tekanan tinggi di Benua Australia. Selain itu, hal utama lain adalah perlu diwaspadai juga adanya potensi peningkatan tinggi gelombang laut di perairan Jawa Timur.
“Pada saat musim kemarau juga terdapat angin berhembus dengan kencang dan bersifat lokal di daerah Probolinggo dan Pasuruan yang biasanya disebut angin Gending,” tulis Plh. Kepala Stasiun Rofiq Isa Mansur, dalam rilis yang dikeluarkan pada Jumat (21/6/2019).
Kondisi tersebut terjadi karena saat ini, sebagian besar wilayah Jawa Timur telah memasuki musim kemarau. Pada musim ini, berhembus angin muson timur-tenggara yang membawa massa udara dari Benua Australia. Angin muson timur-tenggara ini bersifat dingin dan kering.
ADVERTISEMENT
“Angin muson ini, membuat kondisi cuaca di wilayah Jawa Timur bersifat panas dan kering pada siang hari. Serta bersifat dingin pada malam hingga pagi hari,” jelasnya lebih lanjut.
Beberapa masyarakat menyebut kondisi ini dengan istilah ‘Bediding’. Suhu dingin saat musim kemarau terjadi karena saat musim kemarau langit cerah atau tidak ada tutupan awan. Radiasi sinar matahari yang diterima oleh bumi, akan dipancarkan kembali ke luar angkasa pada malam harinya.
“Karena tidak adanya tutupan awan, maka energi tersebut akan diteruskan secara besar-besaran ke luar angkasa yang berakibat suhu di bumi menjadi dingin. Kondisi ini normal terjadi pada saat musim kemarau,” tambah Rofiq.
BMKG Juanda mengimbau kepada masyarakat Jawa Timur agar tetap menjaga kesehatan akibat dari perbedaan suhu pada siang dan malam hari. Bagi masyarakat pesisir serta para pengguna transportasi laut harap waspadai adanya potensi gelombang tinggi.
ADVERTISEMENT