Konten dari Pengguna

Kisah Tak Berujung: Manusia, Kekuasaan, dan Masyarakat

Widya Indriani Harefa
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
3 Juni 2024 10:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Widya Indriani Harefa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Image by Gerd Altmann from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Image by Gerd Altmann from Pixabay
ADVERTISEMENT
Sejak awal peradaban, manusia telah terikat erat dengan kekuasaan. Sejarah diwarnai kisah-kisah tentang perebutan tahta, ambisi para penguasa, dan dampaknya pada masyarakat. Kekuasaan bagaikan pisau bermata dua: di satu sisi, ia dapat menjadi alat untuk membangun dan memajukan, di sisi lain, ia juga dapat menindas dan menjerumuskan.
ADVERTISEMENT
Masyarakat pun tak luput dari pengaruh kekuasaan. Terkadang, mereka menjadi korban ambisi para penguasa, dieksploitasi dan ditindas. Contohnya seperti di Mesir Kuno, di mana Firaun diyakini sebagai dewa dan memegang kekuasaan absolut atas rakyatnya. Piramida-piramida raksasa menjadi bukti kejayaan dan ambisi mereka, namun di balik itu tersembunyi penderitaan rakyat yang dipaksa bekerja keras tanpa imbalan yang sepadan.
Namun, di lain waktu, masyarakat juga dapat menjadi kekuatan yang melawan tirani, bersatu untuk memperjuangkan keadilan dan kebebasan. Nelson Mandela, aktivis anti-apartheid di Afrika Selatan, menjadi contoh nyata. Dipenjara selama 27 tahun karena perjuangannya melawan sistem rasis, tekadnya yang kuat dan dukungan rakyat mengantarkannya menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan.

Hubungan antara manusia, kekuasaan, dan masyarakat merupakan sebuah cerita yang kompleks dan tak pernah usai. Ada kalanya harmoni terjalin, namun tak jarang pula konflik mewarnai. Dinamika ini terus berputar, membentuk realitas kehidupan di berbagai penjuru dunia. Kekuasaan adalah amanah, dan setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menggunakannya dengan bijak. Pemimpin yang adil dan bijaksana akan membawa kemajuan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Sebaliknya, pemimpin yang tiran dan korup akan menjerumuskan rakyatnya ke dalam kesengsaraan.

Menemukan keseimbangan antara kekuasaan dan keadilan merupakan tantangan abadi bagi umat manusia. Masyarakat harus selalu waspada terhadap bahaya penyalahgunaan kekuasaan, dan berani melawan tirani. Keseimbangan ini bukanlah sesuatu yang statis, melainkan harus terus-menerus diperjuangkan dan dipertahankan.
ADVERTISEMENT
Media dan pendidikan memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi dan membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan kekuasaan. Masyarakat harus didorong untuk berpikir kritis, berani mempertanyakan, dan terlibat aktif dalam proses demokrasi. Pendidikan yang baik akan membentuk individu yang peka terhadap ketidakadilan dan siap berkontribusi untuk perbaikan.
Masa depan ada di tangan kita. Kita memiliki kekuatan untuk menentukan arah sejarah dan membangun dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang. Dengan terus belajar dari masa lalu, memperjuangkan keadilan dan kebebasan, serta menggunakan kekuasaan dengan bijak, kita dapat menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan demokratis.
Kisah tentang manusia, kekuasaan, dan masyarakat adalah kisah yang tak pernah usai. Kita harus terus belajar dan mengambil pelajaran dari masa lalu, agar tidak terulang kembali tragedi penyalahgunaan kekuasaan. Api semangat perjuangan untuk keadilan dan kebebasan harus terus dijaga, agar generasi mendatang dapat hidup di dunia yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Marilah kita bersatu padu, bahu membahu, untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi semua. Masa depan di mana kekuasaan digunakan untuk kebaikan bersama, di mana keadilan dan kebebasan ditegakkan, dan di mana masyarakat hidup dalam damai dan sejahtera.
Image by PublicDomainPictures from Pixabay

Kisah tentang manusia, kekuasaan, dan masyarakat adalah sebuah cerita yang tak henti-hentinya menginspirasi dan menggugah kesadaran. Marilah kita jadikan kisah ini sebagai pengingat, bahwa kita memiliki kekuatan untuk menentukan nasib sendiri dan membangun dunia yang lebih baik. Ingatlah, masa depan ada di tangan kita. Kita adalah penulis cerita ini, dan dari tangan kita, kisah kehidupan di bumi ini akan terus berkembang dan berlanjut, menciptakan babak-babak baru yang penuh harapan.

Kisah tentang manusia, kekuasaan, dan masyarakat adalah cerita yang terus berulang sejak awal peradaban. Perebutan kekuasaan sering kali membawa dampak besar, baik membangun maupun menindas. Masyarakat dapat menjadi korban ambisi para penguasa, seperti yang terlihat dalam sejarah Mesir Kuno, namun juga mampu bangkit melawan tirani untuk memperjuangkan keadilan dan kebebasan, seperti dalam perjuangan Nelson Mandela melawan apartheid di Afrika Selatan.
Keseimbangan antara kekuasaan dan keadilan merupakan tantangan abadi, yang menuntut kewaspadaan dan keberanian dari masyarakat. Media dan pendidikan berperan penting dalam membangun kesadaran dan mendorong partisipasi aktif dalam demokrasi. Masa depan yang lebih baik dapat tercapai dengan belajar dari sejarah, memperjuangkan keadilan, dan menggunakan kekuasaan dengan bijak. Kisah ini adalah pengingat bahwa kita memiliki kekuatan untuk menentukan nasib dan membangun dunia yang lebih adil dan sejahtera.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Herodotus. The Histories. Translated by Aubrey de Sélincourt. Penguin Books, 2003.
Lehner, Mark. The Complete Pyramids: Solving the Ancient Mysteries. Thames & Hudson, 1997.
Rawls, John. A Theory of Justice. Harvard University Press, 1971.
McChesney, Robert W. Rich Media, Poor Democracy: Communication Politics in Dubious Times. University of Illinois Press, 1999.
Diamond, Jared. Collapse: How Societies Choose to Fail or Succeed. Viking, 2005.