Sebuah Dampak Dari Tindakan Rasisme Pada Sosial Media

https://pixabay.com/photos/phone-display-apps-applications-292994/

Rasisme sendiri dapat diartikan sebagai perbuatan atau perilaku seseorang yang sifatnya menghina kepada orang lain. Perbuatan seseorang tersebut bermacam – macam, mulai dari berupa penghinaan terhadap perbedaan ras, warna kulit, fisik, agama, dan budaya.

Faktor lain yang berkontribusi adalah ketidaksetaraan ekonomi dan persaingan sumber daya. Dalam kondisi di mana satu kelompok memiliki akses lebih baik terhadap pendidikan, pekerjaan, atau layanan kesehatan, ketegangan sosial dapat meningkat. Rasisme juga sering digunakan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan atau dominasi sosial oleh kelompok mayoritas terhadap minoritas. Narasi yang bias, baik dalam sistem pendidikan maupun kebijakan publik, memperkuat perbedaan ini, menciptakan siklus diskriminasi yang sulit diatasi.

Seperti yang kita ketahui, tindakan rasisme ini sering kali terjadi pada lingkungan sekitar kita sendiri, mulai dari masyarakat sekitar, teman, bahkan rekan kerja kita sendiri. Perbuatan rasisme pun bisa terjadi pada media sosial, sebagai contoh berikut:

https://pixabay.com/photos/cms-wordpress-265128/

Rasisme Pada Sosial Media biasanya terjadi ketika adanya perbedaan pendapat atau asumsi secara individu bahkan secara berkelompok pada sebuah postingan orang lain. Kasus ini biasanya berisikan tentang sebuah ujaran kebencian pada kolom komentar (Hate Comment). Orang - orang seringkali berkomentar tanpa pernah berfikir panjang dahulu, yang dimana komentar tersebut dapat menyinggung perasaan seseorang, dan dapat merusak mental orang tersebut.

Apa saja dampak dari rasisme tersebut?

Dampak dari rasisme pada sosial media sebagai berikut:

Kesimpulannya, Rasisme di media sosial membawa dampak buruk yang signifikan, termasuk gangguan psikologis pada korban, meningkatnya konflik sosial, serta penguatan diskriminasi sebagai hal yang normal. Selain itu, ujaran rasis dapat memicu tindak kekerasan di dunia nyata dan merusak reputasi individu atau kelompok yang terlibat. Penyebabnya mencakup ketimpangan ekonomi, dominasi kelompok mayoritas, dan bias dalam kebijakan serta narasi publik. Oleh karena itu, tindakan pencegahan dan edukasi sangat diperlukan untuk mengurangi dampaknya.