Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Flu Kucing, Perhatikan Gejala dan Cara Mengobatinya
13 Oktober 2020 16:13 WIB
Tulisan dari Wiji Nurhayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sama seperti manusia, kucing juga bisa mengalami flu. Namun yang membedakan antara flu kucing dan flu manusia adalah patogennya.
ADVERTISEMENT
Jadi, kucing tidak bisa mengalami flu manusia, begitu pula sebaliknya. Cara mengobati flu kucing juga harus tepat.
Flu kucing disebabkan oleh berbagai macam patogen. Patogen tersebut menyerang sistem pernapasan bagian atas kucing.
Mengutip homeoanimal.com, biasanya flu kucing disebabkan oleh Feline Herpes Virus dan Calici Virus. Dua jenis virus itu juga dikenal dengan FVR atau Feline Viral Rhinotracheitis.
Kucing yang sedang mengalami flu akan menunjukkan gejala berupa ingus yang keluar, mata berair, sistem pernapasan terganggu, hingga bersin. Jika dibiarkan makan ingus yang keluar akan bercampur dengan darah, mulut dan hidung berwarna kuning, hingga nafsu makan menurun drastis. Hal yang harus Anda waspadai!
Baca Artikel Saya Lainnya : Mengenal FPV, Virus Paling Mematikan pada Kucing
Cara Mengobati Flu Kucing
Pada umumnya, kucing yang mengalami flu akan berlangsung selama 7 hingga 10 hari. Mengutip homeanimal.com, faktor penting untuk kesembuhan kucing adalah usianya.
ADVERTISEMENT
Anak kucing lebih rentan terkena flu dan lebih sulit untuk sembuh karena sistem imunnya yang belum baik. Jika Anda memiliki lebih dari satu kucing, lebih baik pisahkan kucing yang terkena flu dengan kucing lainnya.
Cara mengobati kucing flu ini perlu dilakukan agar kucing lain tidak terinfeksi virus yang sama. Pisahkan pula tempat makan dan mainan kucing agar lebih aman. Perhatikan juga kebersihan kandang hingga tempat makan dan mainnya.
Anda harus memastikan kucing yang terkena flu tidak mengalami dehidrasi. Maka Anda harus menyiapkan tempat air yang bisa diakses oleh kucing kapan saja.
Lantas bagaimana jika kucing yang terkena flu tidak nafsu makan?
Anda tidak perlu khawatir. Kebetulan kucing saya bernama Melki terinfeksi flu dan mengalami penurunan nafsu makan. Melki adalah jenis kucing lokal.
ADVERTISEMENT
Yang pertama saya lakukan adalah membeli makanan basah dengan tingkat protein tinggi. Mengapa memilih makanan basah? karena lebih mudah dicerna dibandingkan makanan kering.
Ada beberapa merek makanan terkenal yang memiliki gizi dan protein tinggi dan baik dikonsumsi kucing yang terkena flu. Misalnya Royal Canin Recovery hingga Hills Prescription Diet dengan harga Rp45.000.
Apabila kucing tetap tidak mau makan sendiri, mau tidak mau Anda harus membuka mulutnya. Berikan sedikit saja makanan tersebut di mulutnya. Biarkan kucing tersebut mengunyah dan merasakan lezatnya makanan tersebut. Percobaan yang saya lakukan ini berhasil dan melki akhirnya makan walaupun tidak terlalu banyak.
Setelah selesai memberi makan, berikan kucing air minum agar tidak mengalami dehidrasi. Umumnya kucing tetap tidak mau minum meskipun sudah kita sediakan tempat air minum. Maka cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan minum melalui pipet. Selesai memberi makanan dan minum masukkan kembali kucing yang terkena flu di kandang dan pisahkan dengan kucing yang lain. Biarkan kucing beristirahat.
Obat yang Ampuh untuk Flu Kucing
Memberi makan dan minum yang cukup saja tidak cukup untuk menyembuhkan flu kucing. Cara yang ditempuh, Anda harus memberinya jenis obat yang tepat.
ADVERTISEMENT
Obat tersebut tidak hanya berfungsi untuk menyembuhkan flu tetapi mengembalikan selera makan pada kucing. Lantas jenis obat apa yang ampuh menyembuhkan flu kucing?
Ada banyak jenis obat flu kucing yang diperdagangkan di petshop. Misalnya yang paling familiar adalah obat cair bermerek FLUCAT.
Namun obat tersebut tidak terlalu ampuh untuk menyembuhkan flu pada kucing. Buktinya, Melki tetap lesu dan malas makan, hingga cairan ingus menjadi-jadi dan bercampur dengan darah.
Bahkan kondisinya memburuk. Hidung dan mulut berwarna kuning. Badannya kurus karena nafsu makan berkurang drastis.
Saya pun akhirnya berkonsultasi dengan seorang dokter hewan. Sampai akhirnya, saya diminta untuk mencari obat tablet dengan merek Baytril.
Obat tersebut akhirnya saya temukan di salah satu petshop. Harganya Rp15.000 per tablet. Dosisnya untuk kucing dewasa adalah sehari setengah tablet.
ADVERTISEMENT
Baytril saya berikan ke Melki dengan dicampur ke makanan. Ini dilakukan agar obat tersebut masuk dan tidak dikeluarkan lagi oleh Melki dengan cara dimuntahkan. Langkah ini berhasil.
Dengan memberi Baytril selama 3 hari secara berturut-turut, kondisi Melki berangsur pulih. Nafsu makannya mulai muncul dan cairan ingus berkurang signifikan. Hidung dan mulut yang awalnya berwarna kuning juga berangsur hilang.
Di hari ke-4 setelah saya memberi Baytril tersebut, nafsu makan Melki meningkat. Dia bahkan tidak mau disuapi dan lebih menyukai mengkonsumsi makanan kering.
Kini, Melki sudah kembali sehat dan tentunya sudah lepas dari kandang setelah melewati 5 hari masa kritis dari flu kucing. Sekarang dia bisa bermain dengan bebas dengan kawanan kucing lainnya.
ADVERTISEMENT