Emas Perhiasan dan Baju Muslim Ikut Sumbang Inflasi Mei 2017

2 Juni 2017 11:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konferensi pers BPS tentang Inflasi Mei 2017. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2017 sebesar 0,39 persen month to month (mtm). Dengan demikian, inflasi tahun kalender Januari-Mei 2017 sebesar 1,67 persen dan inflasi tahunan Mei 2017 sebesar 4,33 persen year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Selain komponen bahan makanan, komponen sandang juga mengalami inflasi sebesar 0,23 persen dan andil terhadap inflasi Mei 2017 sebesar 0,01 persen.
Direktur Statistik Harga BPS Yunita Rusanti mengatakan, salah satu komoditi sandang yang menyumbang inflasi adalah baju muslim dan emas perhiasan. Masing-masing andilnya terhadap inflasi adalah sebesar 0,01 persen.
"Emas perhiasan juga mempengaruhi, bobotnya enggak terlalu besar, tapi kecil. Kan biasanya orang kan pengen tampil, jadi beli yang gampang dijual, jadi ini menambah demand," ujar Yunita di Gedung BPS Pusat, Jakarta, Jumat (2/6).
Ia pun berharap dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji Ke-13 PNS nanti tidak akan banyak mempengaruhi harga-harga tersebut.
ADVERTISEMENT
"Asal jangan adanya gaji THR menambah demand, kalau demand, bisa jadi akan pengaruhi harga," jelasnya.
Inflasi Mei ini terjadi karena seluruh komponen pengeluaran mengalami kenaikan harga. Inflasi terbesar disebabkan oleh komponen bahan makanan sebesar 0,86 persen, dan andil terhadap inflasi Mei 2017 sebesar 0,17 persen.
Menurutnya, komoditas bawang putih tercatat sebagai penyebab inflasi bahan makanan terbesar, yakni 0,08 persen. Menyusul selanjutnya telur ayam ras sebesar 0,05 persen, daging ayam ras sebesar 0,04 persen, beras, dan daging sapi masing-masing sebesar 0,01 persen.
Tren baju muslim di Pasar Tanah Abang. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Meski demikian, ada beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga, yakni cabai rawit sebesar 0,04 persen, bawang merah sebesar 0,02 persen, dan harga tomat sayur yang turun 0,01 persen.
ADVERTISEMENT
Komponen kedua terbesar penyebab inflasi Mei 2017 adalah perumahan, listrik, air, gas, dan air yang mengalami inflasi sebesar 0,35 persen dan andil terhadap inflasi Mei sebesar 0,09 persen. Inflasi ini disebabkan oleh penyesuaian tarif listrik rumah tangga 900 VA, yang mengalami inflasi sebesar 0,06 persen.
Posisi ketiga penyebab inflasi yakni makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,38 persen dan andilnya terhadap inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas penyumbang inflasi yakni lauk-pauk dan rokok keretek masing-masing sebesar 0,01 persen. Meski demikian, komoditas gula tercatat menyumbang deflasi sebesat 0,01 persen karena adanya kebijakan pemerintah untuk menetapkan Harge Eceran Terendah (HET) gula pasir.
Selanjutnya, komponen sandang, ini karena kenaikan baju muslim menjelang Ramadhan sebesar 0,01 persen. Di susul oleh komponen kesehatan dengan inflasi sebesar 0,37 persen dan sumbangannya terhadap inflasi sebesar 0,02 persen karena kenaikan tarif rumah sakit sebesar 0,04 persen.
ADVERTISEMENT
Terakhir, komponen transportasi menyumbang inflasi 0,04 persen. Hal ini disebabkan oleh kenaikan bensin sebesar 0,03 persen yakni Pertamax dan Pertamax Turbo. Selanjutnya karena adanya kenaikan tarif angkutan udara dengan sumbangan 0,02 persen.