Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Sri Mulyani Gembira S&P Naikkan Peringkat RI Jadi Layak Investasi
19 Mei 2017 19:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Indonesia akhirnya mendapatkan peringkat layak investasi (Investment Grade) dari lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P). Kenaikan peringkat tersebut menandakan peningkatan peringkat utang Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya gembira atas kenaikan peringkat S&P tersebut yang mempengaruhi perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Salah satunya kepercayaan investor yang meningkat, baik dalam dan luar negeri.
"Kami menyambut gembira bahwa pemeringkatan yang dilakukan rating agency S&P telah menyampaikan hasilnya pada hari ini," ujar Sri Mulyani di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (19/5).
"Confident itu nilainya luar biasa besar, begitu tidak ada confident ekonomi akan mengalami kesulitan cukup besar. Pemerintah tetap menjaga tata kelola keuangan negara," katanya semringah.
Dalam kriteria penilaian, lanjutnya, S&P menganggap manajemen APBN dianggap mengalami perbaikan yang signifikan, baik dari sisi belanja maupun penerimaan. Terlebih saat ini pemerintah juga memfokuskan belanja negara untuk belanja prioritas yang produktif seperti infrastruktur, belanja, pendidikan, dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Langkah itu memfokuskan belanja kepada belanja prioritas yang produktif seperti infrastruktur, belanja pendidikan, kesehatan, tujuannya memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia dan juga memperbaiki efisiensi ekonomi," jelasnya.
Sedangkan dari sisi penerimaan negara, S&P menilai reformasi perpajakan Indonesia memberikan dampak kepada kepercayaan yang semakin baik terhadap pengelolaan APBN.
"Hal ini disampaikan dalam S&P sebagai suatu yang menyebabkan stabilitas pengelolaan keuangan negara. Bahkan, dalam situasi negara mengalami turn off trade shock karena harga komoditas maupun kondisi negara maju yang mengalami pelemahan," katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, S&P juga menilai pengelolaan utang pemerintah selama ini stabil, sehingga memberikan konfiden terhadap masa depan APBN Indonesia.
Sri Mulyani juga mengatakan, lembaga pemeringkat yang bermarkas di New York tersebut mengapresiasi langkah pemerintah memperbaiki penerimaan perpajakan dan melakukan reformasi perpajakan.
ADVERTISEMENT
"Pertama dengan tax amnesty, dan kedua dengan langkah makin efektifkan dalam identifikasi potensi perpajakan, langkah sinergis antara pajak dan bea cukai untuk bisa mendapatkan penerimaan negara tanpa menyebabkan perekonomian kita mengalami tekanan," pungkasnya.
Seperti diektahui, hari ini S&P baru saja menaikkan rating layak investasi bagi Indonesia, Dengan demikian, keempat lembaga pemeringkat internasional kompak meningkatkan peringkat utang Indonesia.
Keempat lembaga tersebut yakni, Fitch dengan peringkat BBB- dan outlook posotif, Moody's dengan peringkat Baa3 dengan outlook positif, S&P peringkat BBB-dengan outlook stabil, Japan Credit Rating Agency dengan peringkat utang BBB-dan outlook positif, serta Rating & Investment dengan peringkat utang BBB-dan outlook positif.
ADVERTISEMENT